Liputan6.com, Jakarta - Google Play Store memang tidak pernah sepi dari beragam aplikasi berbahaya yang disamarkan agar dapat menipu pengguna Android di berbagai negara di dunia.
Terkini, pelaku kejahatan menggunakan aplikasi Android berbahaya untuk menipu korbannya agar mendaftar ke layanan berlangganan SMS premium palsu.
Baca Juga
Adalah Jakub Vavra dari tim keamanan Avast mengungkap modus penipuan dengan aplikasi Android tersebut.
Advertisement
Dikutip dari Threatpost, Kamis (28/10/2021), Jakub menyebut metode penipuan tersebut dengan nama UltimaSMS.
"Salah satu aplikasi pertama yang saya temukan digunakan untuk menipu orang disebut Ultima Keyboard Pro," katanya dalam posting blog Avast.
UltimaSMS setidaknya menginfeksi 151 aplikasi Android dan sudah diunduh secara total lebih dari 10 juta kali.
"Aplikasi palsu yang saya temukan terdiri dari berbagai kategori, seperti keyboard khusus, pemindai kode QR, editor video dan foto, filter kamera, dan permainan," tulisnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Modus Pelaku Tip Pengguna Android
Lebih lanjut, Google telah menghapus aplikasi yang terindikasi menipu para pengguna dari toko, tetapi kemungkinan masih ada yang lain.
"Pada dasarnya, modus penipuan ini sama seperti lainnya yang digunakan untuk menyebarkan kampanye penipuan SMS premium," jelas Vavra. Karena itu, diyakini aksi ini didalangi oleh orang atau kelompok yang sama.
Meski aplikasi yang diiklankan terlihat sah, pemeriksaan lebih dekat menunjukkan sesuatu yang lebih mencurigakan.
"Mereka cenderung menyertakan pernyataan kebijakan privasi umum dan menampilkan profil pengembang dasar termasuk alamat email umum, serta banyak ulasan negatif yang mengidentifikasi mereka sebagai penipu," kata Jakub.
Advertisement
151 Aplikasi yang Dimaksud
Mengutip dari firma intelijen pemasaran seluler Sensor Tower, modus penipuan ini tampaknya bersifat global, menjerat pengguna dari lebih dari 80 negara.
“Aplikasi tersebut paling banyak diunduh oleh pengguna di Timur Tengah, seperti Mesir, Arab Saudi, Pakistan, diikuti oleh pengguna di AS dan Polandia,” jelas Vavra.
Sementara untuk daftar 151 aplikasi yang dimaksud, kamu bisa melihatnya dengan mengklik link di sini.
(Ysl/Tin)