Liputan6.com, Jakarta - Facebook tengah mencari cara guna meningkatkan ketersediaan konten untuk pembelajaran virtual reality (VR) sebagai bagian dari upayanya untuk fokus ke dunia metaverse.
Untuk mencapai tujuan tersebut Facebook telah menyiapkan dana US$ 150 juta atau sekitar Rp 2,1 triliun. Demikian sebagaimana dilansir Engadget, Jumat (29/10/2021).
Dalam gelaran Facebook Connect 2021, perusahaan mengumumkan telah menghabiskan banyak uang untuk menyiapkan konten pembelajaran VR selama tiga tahun ke depan.
Advertisement
Baca Juga
Metaverse sendiri adalah konsep yang memadukan augmented reality dan virtual reality bersama-sama, menyediakan masa depan internet bagi seluruh orang di dunia.
Untuk mencoba pengalaman metaverse, orang mungkin perlu memakai headset VR untuk menyelami dunia virtual.
Metaverse disebut akan mencampurkan pengalaman sosial online saat ini, yang diperluas menjadi tiga dimensi atau diproyeksikan ke dunia fisik.
Selain itu, perusahaan juga telah mengumumkan tool untuk membantu orang-orang membangun metaverse, yaitu tool bernama Presence Platform.Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Facebook Ganti Nama Jadi Meta
Di sisi lain, Mark Zuckerberg memperkenalkan Meta sebagai nama baru untuk Facebook, induk perusahaan yang menaungi Facebook, Instagram, WhatsApp, dan Messenger.
"Kami punya bintang utara baru: untuk menghidupkan metaverse. Sekarang, saatnya untuk membangun bab berikutnya," kata Zuckerberg sebagaimana dilansir Deseret News, Jumat (29/10/2021).
Situs web baru perusahaan, Meta.com, saat ini dialihkan ke halaman di situs web Facebook, yang menjelaskan arah baru perusahaan.
Baca Juga
"Koneksi berkembang dan begitu juga kami. Metaverse adalah evolusi berikutnya dari koneksi sosial. Visi perusahaan kami adalah membantu menghidupkan metaverse, jadi kami mengubah nama kami untuk mencerminkan komitmen kami terhadap masa depan ini," tulis situs web tersebut.
Meta akan membawahi semua produk perusahaan Facebook, termasuk Facebook sendiri, Instagram, Messenger dan WhatsApp, serta setiap upaya baru yang dikembangkan oleh perusahaan.
Langkah ini sama ketika Google menata ulang semua produk Google dengan nama Alphabet (induk perusahaan Google Cs).
Advertisement
Arti Meta
Nama Meta sendiri dipilih bukannya tanpa alasan. Mark mengatakan, kata 'meta' merupakan bahasa Yunani yang berarti 'melampaui'.
"Untuk saya, kata itu melambangkan selalu ada yang lebih banyak dibangun, dan selalu ada bab selanjutnya dari cerita yang kami bangun," ujar Mark.
Menurut Mark, ia sangat bangga dengan apa yang sudah dibangun hingga sekarang ini dan bersemangat untuk mengetahui apa yang terjadi selanjutnya.
"Ini adalah masa depan yang melampaui satu perusahaan dan yang akan dibuat oleh semua orang," tuturnya.
Infografis Google dan Facebook
Advertisement