Liputan6.com, Jakarta - Seorang anak berusia 9 tahun di Brockton, Massachusetts, dipuji karena menyelamatkan keluarganya dari keracunan karbon monoksida (keluar dari generator) yang mereka pinjam setelah badai nor'easter melanda daerah itu.
Gadis cilik bernama Jayline Barbosa Brandão tersebut berada di tempat tidur pada 28 Oktober ketika dia mendengar ayahnya berteriak dan berlari untuk menemukannya, di mana ibunya tengah hilang kesadaran.
"Saya mendengar ayah berteriak dan melihat ibu saya pingsan," katanya kepada afiliasi CNN, WFXT, dikutip Selasa (9/11/2021).
Advertisement
Baca Juga
Dalam kondisi itu ayahnya juga terkapar karena gas karbon monoksida, sehingga Jayline berinisiatif mengambil iPhone ayahnya untuk menelepon 911.
Saat iPhone terkunci, ia berkipikir cepat mendekatkannya ke wajah ayah untuk membuka kunci menggunakan Face ID.
"Jadi, saya membuka kuncinya dengan menggunakan wajah ayah saya," sambung Jayline menambahkan.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Bahaya Karbon Monoksida dari Generator
Ibunya, Marcelina Brandão, mengatakan kepada CNN bahwa putrinya kemudian membawa saudara perempuannya yang berusia 7 tahun untuk mendapatkan bantuan dari tetangga.
Brandão menuturkan rumahnya mati listrik selama sekitar tiga hari setelah badai dan meminjam generator untuk rumah mereka.
Mereka lalu memasang generator di dekat pintu belakang di luar rumah dan hanya menyalakannya selama beberapa menit sebelum mematikannya karena terlalu berisik.
Kemudian, dia dan suaminya mematikan generator, lalu membawanya ke dalam rumah untuk disimpan. Mereka mengira itu adalah tempat yang aman, tapi kenyataannya tidak demikian.
Layanan Cuaca Nasional (The National Weather Service) mengimbau untuk menyimpan generator cadangan setidaknya 20 kaki (sekitar 6 meter) dari pintu, jendela, dan ventilasi. Mereka juga merekomendasikan rumah memiliki detektor karbon monoksida yang berfungsi.
Brandão mengatakan dia sakit kepala, merasa pusing, dan mual sebelum dirinya jatuh pingsan. Ia mengira hal itu terjadi karena migrain. Dia dilaporkan terbangun di ambulans dalam perjalanan ke rumah sakit.
Advertisement
Bisa Menyebabkan Kematian
Kepala Departemen Pemadam Kebakaran, Brockton Brian Nardelli, mengatakan kepada CNN ada lima orang dari rumah itu yang dibawa ke rumah sakit untuk perawatan.
"Tim penyelamat menemukan generator di dalam rumah dan mendeteksi tingkat karbon monoksida 1.000 (ppm/parts per million) di dalam rumah," kata Nardelli dalam sebuah email.
Komisi Keamanan Produk Konsumen memperingatkan bahwa konsentrasi berkelanjutan di atas 150 hingga 200 ppm dapat menyebabkan disorientasi, ketidaksadaran, dan kematian.
Brandão mengatakan saat ini dia beserta suami dan ibunya baik-baik saja. Sementara Jayline dan putri bungsu mereka tidak terlalu terpengaruh oleh gas tersebut.
Dia mengatakan tindakan cepat Jayline menyelamatkan keluarga. "Dia sangat pintar. Itu sangat menakutkan. Jika bukan (karena) dia segera menelepon, saya tidak tahu apa yang akan terjadi," ungkap Brandão.
Infografis gas beracun dari Kawah Ijen
Advertisement