Liputan6.com, Jakarta - Nilai valuasi perusahaan induk Google, Alphabet, menyentuh angka USD 2 triliun atau setara Rp 28.445 triliun. Nilai saham Alphabet per lembar adalah USD 2,987 atau setara Rp 42,4 juta.
Mengutip The Verge, Selasa (9/11/2021), kapitalisasi pasar Alphabet meningkat dua kali lipat dari sebelumnya USD 1 triliun sejak Januari 2021.
Baca Juga
Pada kuartal ketiga 2021, Alphabet memiliki rekor kuartal, menghasilkan USD 65,1 miliar. Perusahaan melaporkan, pendapatannya melonjak sebesar 41 persen. Sementara, keuntungan induk Google ini meningkat hampir 69 persen.
Advertisement
Di antara produk-produk Alphabet, Google Search mengalami peningkatan laba cukup tinggi. Angkanya meningkat menjadi USD 37,9 miliar dari sebelumnya USD 35,8 miliar dibandingkan kuartal sebelumnya.
Sementara produk Alphabet lainnya, YouTube, berhasil mendapatkan USD 7,2 miliar pada kuartal terbaru.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Masuk Klub USD 2 Triliun Bersama Microsoft dan Apple
Sepanjang pandemi, perusahaan teknologi besar mengalami peningkatan tajam dalam hal penggunaan. Hal ini karena banyak perusahaan yang beralih bekerja dari kantor ke rumah atau lokasi lainnya.
Karena menggunakan lingkungan kerja berbasis cloud, Google pun diuntungkan dalam bentuk langganan cloud storage dan iklan digital.
Alphabet masuk dalam deretan tiga besar perusahaan teknologi ekslusif di Amerika Serikat, bersama Apple dan Microsoft. Ketiganya sama-sama memiliki nilai valuasi di atas USD 2 triliun.
Apple mendapatkan pencapaian ini pada April tahun lalu. Sementara, Microsoft mencapai nilai valuasi di atas USD 2 triliun pada Juni 2021.
Pada sisi lain, Amazon hampir bergabung dengan klub valuasi USD 2 triliun, namun pencapaiannya saat ini masih di angka USD 1,7 triliun.
Advertisement
Perusahaan Baru di Alphabet Inc
Sebelumnya diberitakan, sebuah perusahaan baru di bawah Alphabet akan menggunakan artificial intelligence (AI) untuk menemukan obat-obatan.
Informasi ini diungkapkan oleh induk perusahaan Google dalam pernyataan. Mengutip The Verge, Jumat (5/11/2021), tugas tersebut akan dibantu oleh DeepMind.
DeepMind adalah anak perusahaan Alphabet lainnya yang berfokus melakukan berbagai hal inovatif berbekal AI.Â
Tujuannya kali ini adalah menggunakan artificial intelligence (AI) untuk memprediksi struktur protein sehingga menemukan obat-obatan baru.
Perusahaan baru bernama Isomorphic Laboratories ini akan memanfaatkan kesuksesan AI Google untuk membantu mengidentifikasi obat-obatan jenis baru.
Perusahaan Isomorphic Laboratories ini akan dipimpin oleh CEO DeepMind, yakni Demis Hassabis. Kendati demikian, kedua perusahaan memiliki manajemen berbeda sembari tetap berkolaborasi sesekali.
(Tin/Ysl)
Infografis Google
Advertisement