Liputan6.com, Jakarta - Panggilan spam di Indonesia ternyata masuk dalam salah satu yang terbesar di Asia, bahkan di dunia. Hal itu diketahui dari data Truecaller Insight 2020.
Berdasarkan data tersebut, rata-rata panggilan spam di Indonesia mencapai 18 kali per orang setiap bulan. Jumlah itu membuat Indonesia menghadapai ancaman panggilan spam terbesar di Asia dan menempati peringkat enam dunia.
Dengan adanya data tersebut, Truecaller sebagai aplikasi smartphone identifikasi nomor telepon pun menjadikan Indonesia sebagai pasar prioritas dengan meluncurkan kampanye edukasi #KnowYouCaller.
Advertisement
"Sebagai platform global verifikasi kontak dan memblokir komunikasi tidak diinginkan, kami berharap kampanye ini dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia terhadap pentingnya keamanan berkomunikasi," tutur Global Head of Corporate Communication Truecaller, Hitesh Raj Bhagat dalam keterangan resmi yang diterima, Rabu (10/11/2021).
Baca Juga
Lebih lanjut, Hitesh menuturkan, peningkatan kesadaran publik terhadap ancaman telepon dinilai penting karena potensi kerugian yang ditimbulkan. Menurut laporan Polri, aksi kejahatan siber umumnya berasal penipuan yang dilakukan lewat beberapa metode, salah satunya telepon.
Untuk itu, Truecaller memiliki kemampuan dan keahlian yang dibutuhkan dalam lingkungan digital. Platform ini mengklaim telah mengidentifikasi 31,1 miliar panggilan spam dan 12,8 miliar SMS spam di seluruh dunia.
Sebagai bagian dari kampanye ini, Truecaller meluncurkan video bertema Serigala Berbulu Domba yang diperankan oleh tiga artis ternama, seperti Yayan Ruhiyan, Dinda Kanya, dan Billy Boedjanger. Masing-masing dari mereka memerankan tokoh fiktif penipuan yang banyak menargetkan pengguna di Indonesia.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Truecaller Catatkan Saham di Bursa Nasdaq Stockholm
Di sisi lain, Truecaller baru saja menggelar initial public offering (IPO) di bursa Nasdaq Stockholm.
Saham Truecaller melantai dengan harga 60 Krona Swedia atau setara Rp 97.631 per lembar saham. Harga saham Truecaller naik 15,4 persen dari harga IPO sehingga kapitalisasi pasar perusahaan mencapai USD 2,5 milliar atau lebih dari Rp 35 triliun. Penawaran saham perdana Truecaller terdiri dari 53.414.532 saham seri B.
Sejumlah 19.230.770 merupakan saham Kelas B yang baru saja diterbitkan. Sementara 34.183.762 saham Kelas B lainnya diperuntukkan bagi para pemegang saham utama, antara lain Co-founder Alan Mamedi dan Nami Zarringhalam, Sequoia Capital India, Atomico, Kleiner Perkins.
"Hari ini (Selasa-12 Oktober 2021) menandai tonggak bersejarah bagi Truecaller. Perjalanan yang memuaskan dimulai sejak 12 tahun lalu sehingga Truecaller menjadi platform verifikasi nomor telepon dan spam blocking terkemuka di dunia,"Â ujar Co-founder dan CEO Truecaller Alan Mamedi dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu (13/10/2021).
Ia menambahkan, Truecaller memiliki hampir 280 juta pengguna aktif dari seluruh dunia. Dengan jumlah pengunduh lebih dari 500 miliar kali.
Alan menambahkan babak baru bagi Truecaller adalah upaya konsistensi perusahaan. Komitmennya dalam membuat komunikasi masa depan lebih cerdas, aman, dan efisien. Alan dan Nami berharap dapat melanjutkan momentum perjalanan pertumbuhan Truecaller baik bersama pemegang saham lama maupun baru.
Perusahaan asal Swedia ini memungkinkan pengguna berkomunikasi dengan aman dan efisien. Hal ini dengan adanya layanan identifikasi penelpon (caller ID) dan deteksi spam (spam blocking).
Selain itu, Truecaller juga memfasilitasi solusi komunikasi lainnya bagi 280 juta pengguna individu dan 500 klien perusahaan.
Advertisement
Indonesia Jadi Pasar Utama
Sebagai negara terbesar di Asia Tenggara, pasar Indonesia menjadi fokus utama Truecaller di kawasan ini. Berdasarkan riset terbaru Truecaller, Indonesia menghadapi ancaman spam terbesar keenam di dunia.
Kehadiran Truecaller diharapkan membantu para pengguna di Indonesia menangani masalah ini sehingga komunikasi menjadi lebih aman dan efisien.
Truecaller memiliki kapasitas dan keahlian yang tepat untuk mengukur dan memenuhi permintaan pengguna.
Khususnya di era digital dengan penipuan terhadap transaksi elektronik semakin merajalela. Di Amerika Serikat diperkirakan telah merugi senilai USD 30 miliar atau setara Rp 426,6 triliun per tahun  Jumlah ini diperkirakan akan terus berlipat ganda.
(Dam/Isk)