Sukses

Survei: DANA Jadi Dompet Digital dengan Pertumbuhan Jumlah Pengguna Paling Pesat

Informasi mengenai pertumbuhan DANA tersebut berdasarkan survei terbaru yang dilakukan YouGov.

Liputan6.com, Jakarta - Dompet digital DANA terus mencatatkan pertumbuhan di tengah pandemi. Berdasarkan survei terbaru dari YouGov, DANA menjadi dompet digital dengan pertumbuhan terpesat dalam jumlah pengguna, sekitar empat persen.

Jumlah pengguna DANA sendiri di kuartal III 2021 tumbuh hingga 43 persen, melanjutkan tren pertumbuhan di dua kuartal sebelumnya. Pertumbuhan ini tidak lepas dari bertambahnya pengguna baru di kalangan usia 25-34 tahun (32 persen dari jumlah pengguna DANA) dan kalangan usia di atas 35 tahun (34 persen jumlah pengguna DANA).

"Bertambahnya pengguna DANA juga merefleksikan tumbuhnya kesiapan keuangan digital masyarakat. Kami percaya, adanya percepatan adopsi digital keuangan ini kelak berimbas positif terhadap pemulihan ekonomi nasional dari tantangan pandemi," tutur Chief Marketing Officer DANA, Monita Moerdani dalam keterangan resmi yang diterima, Jumat (12/11/2021).

Berdasarkan survei YouGov, DANA ternyata menjadi dompet digital paling digemari untuk transaksi pengiriman uang. Dompet digital ini banyak dipilih untuk melakukan transfer uang (29 persen responden), setelah mobile banking (42 persen responden), dan transfer melalui ATM (38 persen responden).

Selain pengiriman uang, pertumbuhan jumlah pengguna dompet digital ini juga didukung penggunaan fitur yang meningkat dibandingkan kuartal kedua 2021, di antaranya untuk isi ulang pulsa ponsel (26 persen) dan pembayaran online commerce (17 persen). Fitur DANA Donasi juga makin banyak digunakan.

Persepsi pengguna terhadap aplikasi ini juga kian membaik di kuartal ketiga 2021, terutama pengguna di usia 18 hingga 24 tahun. Responden menilai DANA aman, proses pembayaran online yang mudah, terkoneksi dengan beragam aplikasi dan diterima di banyak tempat, user-friendly, dan bebas biaya administrasi.

Kinerja positif DANA ini juga tidak lepas dari kampanye #BEBASDRAMA yang digaungkan lintas kanal media, termasuk media sosial. Sebagai informasi, survei yang dilakukan YouGov ini melibatkan lebih dari 4.000 responden secara nasional.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

DANA Undang Ribuan Pakar untuk Uji Keamanan E-Wallet

Sebelumnya, DANA, bekerjasama dengan YesWeHack, platform Bug Bounty & VDP asal Eropa, untuk menguji ketangguhan dan keamanan dompet digitalnya, serta menemukan kerentanan yang tidak terdeteksi oleh audit keamanan biasa.

Dalam siaran persnya, Jumat (22/10/2021), DANA mengungkapkan saat ini penjahat siber lebih termotivasi untuk mencuri informasi pribadi, dengan sektor fintech sebagai salah satu target utamanya.

Hal ini menjadikan DANA memprioritaskan keamanan siber. Perusahaan pun mengawalinya dengan mengadakan program private bug bounty, yaitu mengundang para pakar keamanan terpilih untuk menginvestigasi dompet digitalnya.

Setelah itu, DANA melangkah lebih jauh dengan menggelar program public bug bounty, dan mengundang lebih dari 30 ribu pakar keamanan global melalui YesWeHack, dengan tujuan memberikan transparansi dan keamanan yang lebih baik bagi para penggunanya.

"Jutaan orang Indonesia mempercayakan informasi pribadi dan keuangan mereka kepada DANA, dan kami menerima tanggung jawab ini dengan sangat serius," kata Andri Purnomo, VP Information Security DANA.

3 dari 3 halaman

Program Public Bug Bounty

Andri mengatakan, mereka telah mengundang ribuan pakar keamanan dari seluruh dunia untuk menemukan kerentanan dalam aplikasi dompet digital DANA.

"Program public bug bounty bersama YesWeHack ini akan dijalankan secara berkelanjutan dan setiap update terbaru akan diperiksa terlebih dahulu," kata Andri.

Menurutnya, hal ini demi melindungi data dan pengguna mereka, serta mencegah terjadinya insiden keamanan.

Kevin Gallerin, Managing Director, APAC di YesWeHack mengatakan, berbagai perusahaan dan konsumen di Asia Tenggara, terutama Indonesia, telah melakukan lompatan beberapa generasi dengan mengadopsi dompet digital sebagai saluran pembayaran pilihan mereka.

"Namun, digitalisasi yang cepat ini seharusnya tidak mengorbankan faktor keamanan," kata Gallerin.

Ia menambahkan, program public bug bounty DANA akan sangat membantu dalam membangun kepercayaan dan mengamankan dompet digital jutaan masyarakat Indonesia.

(Dam/Ysl)