Liputan6.com, Jakarta - Telegram mengumumkan telah meluncurkan Pesan Bersponsor atau Sponsored Messages. Fitur ini memungkinkan seseorang untuk mempromosikan saluran dan bot mereka.
Pengumuman ini disampaikan oleh CEO Telegram Pavel Durov melalui saluran resminya beberapa waktu lalu, ditulis Rabu (24/11/2021). Namun, Durov mengatakan ada beberapa hal yang perlu diketahui pengguna.
Advertisement
Baca Juga
Pertama, Pavel Durov menegaskan tidak akan ada iklan dalam sebuah chat di aplikasi chatting tersebut.
"Jika Anda menggunakan Telegram sebagai perpesanan yang kami luncurkan pada tahun 2013, Anda tidak akan pernah melihat pesan sponsor," kata Durov.
Durov menegakan, pesan bersponsor tidak akan muncul di daftar obrolan, chat pribadi, atau grup Telegram.Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Hanya di Saluran Publik
Selain itu, Durov memastikan data pengguna tidak akan digunakan untuk iklan bertarget.
"Seperti semua yang kami lakukan, prioritas utama kami adalah melindungi data pribadi pengguna. Itu sebabnya tidak seperti aplikasi lain, kami tidak akan menggunakan data pribadi Anda untuk menampilkan iklan."
Menurut Durov, pesan bersponsor di Telegram hanya akan tayang di saluran publik one-to-many, dengan lebih dari seribu anggota, dan hanya didasarkan pada topik saluran publik tempat pesan ditampilkan.
"Ini berarti tidak ada data pengguna yang ditambang atau dianalisis untuk menampilkannya," kata Durov.
Durov juga mengklaim, pesan bersponsor tidak akan menganggu penggunanya. Menurutnya, pesan resmi akan dibatasi hingga 160 karakter teks, tanpa media atau tautan eksternal.
Advertisement
Singgung WhatsApp
Fitur pesan bersponsor ini sendiri masih tengah dalam mode uji coba dan belum tersedia untuk semua pengguna.
Menurut Durov, apabila alat ini sudah diluncurkan sepenuhnya, Telegram berencana untuk mulai berbagi pendapatan dengan admin saluran tempat pesan bersponsor ditampilkan.
Durov juga menyinggung WhatsApp dalam pesannya tersebut, yang menurutnya tidak lebih bebas dari iklan dibandingkan Telegram.
"WhatsApp sudah membagikan data pengguna dengan pengiklan meskipun mereka sendiri tidak menampilkan iklan. Namun, di Telegram, pengiklan tidak akan pernah mendapatkan data pribadi Anda," kata Durov.
Durov mengklaim, apabila WhatsApp memperkenalkan fitur serupa, mereka bakal menampilkan iklan di platformnya, seperti yang dilakukan Instagram dan Facebook.
"Iklan online seharusnya tidak lagi identik dengan penyalahgunaan privasi pengguna," pungkas Durov.
(Dio/Ysl)
Infografis Cek Fakta
Advertisement