Sukses

Jack Dorsey Mengundurkan Diri dari Jabatan CEO Twitter

Jack Dorsey, salah satu pendiri sekaligus CEO Twitter memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya.

Liputan6.com, Jakarta - Co-founder sekaligus CEO Twitter Jack Dorsey memutuskan untuk undur diri dari jabatannya sebagai CEO Twitter. Jack Dorsey mundur dari jejaring sosial yang ia dirikan pada 2016.

"Setelah hampir 16 tahun memiliki peran di perusahaan, dari co-founder ke CEO, ke Chair, ke Eksekutif, ke Interim CEO, ke CEO, saya memutuskan ini waktu bagi saya untuk pergi," katanya dalam pernyataan yang dia unggah di Twitter, Minggu (30/11/2021) malam waktu AS.

Posisi Jack Dorsey sebagai CEO Twitter bakal digantikan oleh Chief Technology Officer (CTO) Twitter Parag Agrawal.

Langkah mengejutkan ini diambil Dorsey yang selama beberapa waktu belakangan banyak dikritik atas jabatannya sebagai CEO Twitter dan Square, perusahaan pembayaran digitalnya. Hal ini pun membuat investor Twitter Elliott Management dan miliarder Paul Singer meminta Jack Dorsey mundur dari salah satu peran.

Setelah ada kabar mengenai turunnya Jack Dorsey dari jabatan CEO Twitter, nilai saham Twitter naik 11 persen.

Sebelumnya dalam pernyataan, Twitter mengatakan, CEO Jack Dorsey akan segera mundur dari Twitter, namun dia akan tetap berada di dewan direksi Twitter hingga dilaksanakannya pertemuan pemegang saham Twitter pada 2022.

"Saya memutuskan untuk meninggalkan Twitter karena saya yakin perusahaan ini siap move on dari para pendirinya. Kepercayaan saya pada Parag sebagai CEO Twitter sangat dalam," kata Jack Dorsey.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Tunjuk CTO Sebagai Pengganti

Menurut Jack Dorsey, karya Parag Agrawal sebagai eksekutif di Twitter selama 10 tahun terakhir sangat transformasional. Ia pun berterima kasih kepada kontribusi Parag Agrawal dan dan menyebut, sudah waktunya bagi Parag untuk menggantikannya memimpin Twitter.

Parag Agrawal, CEO Twitter yang baru diketahui bergabung dengan Twitter selama satu dekade terakhir. Ia menjabat sebagai CTO Twitter sejak 2017.

Sementara dalam cuitan barunya, Jack Dorsey menulis, "I love Twitter."

Dalam suratnya kepada karyawan, Dorsey mengatakan, ada banyak pembicaraan mengenai sebuah perusahaan dipimpin oleh pendiri.

"Pada akhirnya, saya percaya itu sangat membatasi dan satu titik kegagalan. Saya telah bekerja keras memastikan perusahaan ini dapat melepaskan diri dari para pendirinya," kata Jack Dorsey.

Selanjutnya, Jack Dorsey juga mengatakan, Parag Agrawal merupakan pilihannya untuk peran CEO.

3 dari 4 halaman

Kiprah dan Kontroversi Jack Dorsey

Mengutip The Guardian, Jack Dorsey yang kini berusia 45 tahun ikut mendirikan jejaring sosial microblogging ini pada 2006. Ia pernah mengunggah cuitan pertamanya yang berbunyi, "Baru menyiapkan twttr saya."

Selanjutnya Jack Dorsey ikut mendirikan Square pada 2009. Waktu itu Dorsey dikeluarkan dari jabatan puncaknya di Twitter. Ia pun kembali sebagai CEO Twitter pada 2015.

Selama beberapa waktu terakhir, investor dan sejumlah staf mempertanyakan gaya manajemen Dorsey. Mereka khawatir Jack Dorsey terlalu sibuk dengan perannya di dua perusahaan sekaligus.

Lalu, pada 2019, Dorsey mengumumkan rencana untuk pindah ke Afrika selama 6 bulan. Hal ini pun dianggap sebagai langkah mengkhawatirkan baik bagi staf maupun investor Twitter. Jack Dorsey pun membatalkan rencana tersebut setelah dunia dilanda pandemi Covid-19.

Jack Dorsey juga memicu badai politik setelah keputusan Twitter melarang Presiden Donald Trump dari platform Twitter. Ia pun menyebut langkah itu adalah keputusan yang tepat, namun dia menganggap perusahaan gagal mempromosikan percakapan yang sehat.

Karena kepemilikan saham di Twitter dan Square, Jack Dorsey diperkirakan punya kekayaan pribadi lebih dari USD 12 miliar. Ia pernah mengumumkan akan beramal sebesar USD 1 miliar untuk program bantuan terkait Covid-19, kesehatan, dan pendidikan anak perempuan.

(Tin/Isk)

4 dari 4 halaman

Infografis Mekanisme Virtual Police Awasi Pengguna Media Sosial