Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan RI (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan teknologi digital punya peran penting dalam perkembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia.
"Pandemi Covid-19 telah mentransformasikan ekonomi kita kepada kegiatan ekonomi yang mengandalkan kepada infrastruktur digital," kata Sri Mulyani di sambutannya dalam acara Google for Indonesia 2021, Kamis (2/12/2021).
Baca Juga
Menurut Sri Mulyani, pelaku usaha dapat menggunakan teknologi digital dalam meningkatkan kualitas produk, akses permodalan, serta untuk menembus pasar.
Advertisement
"Transformasi digital adalah kunci para pelaku usaha, dan terutama juga bagi UMKM agar mereka memiliki potensi untuk terus tumbuh, baik pada situasi pandemi dan kita harapkan berakselerasi pada saat pemulihan."
Lebih lanjut, menurut Sri Mulyani, terkait transformasi digitall untuk pengembangan UMKM, pemerintah juga perlu berkolaborasi dengan dunia swasta.
Menurut Sri Mulyani, pemerintah telah berinvestasi untuk infrastruktur ICT (information and communication technologies), dalam rangka mendorong komunikasi dan konektivitas hingga pelosok tanah air.
"Anggaran untuk membangun infrastruktur digital telah ditingkatkan. Namun ini tidak akan memadai apabila peranan swasta tidak diikutkan," kata Sri Mulyani.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Dukungan Google
Salah satu pihak swasta yang juga dinilai punya peran dalam pertumbuhan UMKM untuk melakukan transformasi digital sendiri adalah Google.
Sri Mulyani mengatakan, Google telah mendukung transformasi digital di Indonesia, melalui peningkatan literasi digital kepada dua juta UMKM melalui Kelas Gapura Digital, di bawah Grow with Google.
Selain itu, Google juga berkolaborasi dengan organisasi nirlaba KIVA, serta bekerja sama dengan berbagai mitra lokal termasuk Koperasi Mitra Dhuafa (Komida).
Google mengungkapkan Small Business Resilience Fund diluncurkan pada 2020 melalui kemitraan dengan Kiva.
"Dari US$ 10 juta modal pinjaman yang disediakan tahun lalu bagi usaha kecil di seluruh Indonesia, tahap pertama sejumlah US$ 3,5 juta akan diberikan kepada partner keuangan mikro kami, Komida," kata mereka.
Komida merupakan koperasi dengan 324 cabang di 13 provinsi, yang memiliki spesialisasi pemberian pinjaman hingga 20 juta rupiah kepada perempuan pra-sejahtera di kawasan pedesaan yang ingin memulai usaha sendiri.Â
Advertisement
Kemitraan Google, KIVA, dan Komida
Menurut Sri Mulyani, lewat kemitraan yang dilakukan Google, KIVA, dan Komida, ketiganya telah menyalurkan bantuan pembiayaan dengan bunga rendah senilai US$ 10 juta atau Rp 147 miliar.
"Angka ini memang kecil dibandingkan program pemerintah yang mencapai tadi UMI 17 Triliun, namun ini sangat membantu terutama di dalam mengisi kantong kantong, di dalam membantu UMKM yang begitu besar di Indonesia."
Slamet Riyadi, Managing Director dan Founder Komida mengatakan, sejak 2004, mereka telah melayani 810 ribu anggota perempuan dan keluarga berpendapatan rendah.
"Visi kami adalah menjadi kooperasi keuangan mikro utama yang memberikan bantuan finansial dan non-finansial kepada perempuan berpendapatan rendah," kata Slamet.
Hal ini dilakukan untuk membantu mereka dengan cepat membangun penghasilan rumah tangga yang lebih baik, sehingga akan meningkatkan kesehatan dan pendidikan anak-anak mereka.
(Dio/Isk)
Infografis Nasib Dunia Usaha Diterpa Corona
Advertisement