Sukses

Peneliti Singapura Kembangkan Perban Pintar, Luka Kronis Bisa Dipantau Pakai Aplikasi

Perban pintar ini berpotensi untuk memangkas durasi pemeriksaan dan mengurangi kunjungan langsung ke dokter, pada pasien dengan luka kronis

Liputan6.com, Jakarta - Peneliti di Singapura mengembangkan perban pintar yang memungkinkan pasien dengan luka kronis, mendapatkan pemantauan jarak jauh melalui aplikasi di perangkat seluler.

Teknologi perban pintar yang dikembangkan peneliti di National University of Singapore ini, dinilai berpotensi untuk membantu pasien sehingga tidak perlu lagi melakukan kunjungan ke dokter.

Mengutip DW, para ilmuwan Singapura ini sendiri melakukan penelitiannya bekerja sama dengan Singapore General Hospital.

Dilansir New York Post, ditulis Rabu (8/12/2021), teknologinya menggunakan sensor yang dapat dikenakan melekat pada perban transparan, untuk memantau kemajuan dalam penyembuhan. 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Memangkas Durasi Pemeriksaan

Pemantauan sendiri dilakukan dengan menggunakan informasi seperti suhu, jenis bakteri, tingkat pH, serta inflamasi.

"Biasanya ketika seseorang memiliki luka atau maag, jika terinfeksi, satu-satunya cara untuk memeriksanya adalah dengan melihat luka visual itu sendiri, melalui infeksi visual," kata Peneliti Utama Chwee Teck Lim.

Lim, yang merupakan peneliti di Departemen Teknik Biomedis mengatakan, jika dokter ingin mendapat informasi lanjutan, mereka perlu mendapatkan cairan luka dan mengirimnya ke laboratorium.

"Jadi yang kami coba lakukan adalah menggunakan perban pintar kami untuk memangkas durasi jam atau hari menjadi hanya beberapa menit," kata Lim menjelaskan.

Teknologi yang dinamakan VeCare ini, bakal memungkinkan pasien untuk lebih banyak menjalani pemulihan di rumah, dan hanya mengunjungi dokter apabila dibutuhkan.

3 dari 4 halaman

Masih Tahap Penelitian

Lim mengungkapkan, perban tersebut saat ini sedang diuji pada pasien dengan ulkus vena kronis, atau borok di kaki karena masalah sirkulasi di vena.

Lim mengatakan, pengumpulan data pada luka sejauh ini menunjukkan efektifitas teknologi tersebut. Menurutnya, perban pintar ini pun berpotensi untuk digunakan untuk luka lain, misalnya ulkus kaki diabetik.

Perban pintar ini juga disertai dengan komponen chip, yang ditenagai baterai isi ulang dan dapat digunakan kembali.

Meski begitu, perban pintar ini masih dalam tahap penelitian dan belum tersedia secara luas. Para peneliti masih mengembangkan VeCare agar memenuhi syarat keselamatan, peraturan, dan produksi massal.

(Tin/Isk)

4 dari 4 halaman

Infografis 4 Tips Penderita Diabetes Hindari Penularan Covid-19