Liputan6.com, Jakarta - Mengajarkan bahasa Inggris kepada anak sejak dini merupakan langkah cerdas karena kapasitas daya serap tinggi dan daya ingat mereka yang tajam pada usia 0-6 tahun.
Orangtua disarankan mengenalkan sekaligus mengajarkan bahasa pengantar global, seperti bahasa Inggris kepada si kecil--tentunya tanpa mengesampingkan bahasa ibu.
Baca Juga
Sebuah nilai plus ketika seorang anak bisa berbicara dalam dua bahasa (bilingual) atau lebih (multilingual). Jika demikian, anak akan tumbuh menjadi lebih percaya diri dan kreatif.
Advertisement
Meski saat ini banyak orangtua yang menyadari pentingnya pembelajaran bahasa Inggris sejak usia dini, namun tak sedikit dari mereka tidak tahu bagaimana cara mengajar anaknya bahasa Inggris secara efektif.
Agar ilmu bahasa Inggris dapat diserap dengan baik oleh anak, menurut aplikasi Monkey Junior, ada baiknya orangtua menghindari empat kesalahan berikut.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
1. Membiarkan Anak Terlambat Belajar
Banyak orangtua di Indonesia yang beranggapan bahwa belajar bahasa Inggris tidak perlu dilakukan sejak usia dini. Nanti saat anak-anak bersekolah, guru akan mengajarinya belajar bahasa Inggris.
Pandangan ini sepenuhnya salah. Orangtua yang tertarik untuk mendidik anaknya sejak dini seharusnya memahami bahwa anak akan mendapatkan banyak keunggulan yang luar biasa seperti kemampuan menyerap dan berbahasa Inggris dengan baik sejak dini.
Juga mengembangkan kemampuan bahasa dan berpikir, menjadikan anak lebih percaya diri, memiliki hasil akademik yang lebih baik di sekolah atau memiliki lebih banyak keuntungan untuk pengembangan diri di masa depan.
Banyak orangtua tidak tahu bagaimana memulai mengajarkan bahasa Inggris. Untuk diketahui, anak hanya perlu mempelajari satu pelajaran dalam waktu sekitar 10 menit untuk membangun dasar kosakata dan latihan pengucapan bahasa Inggris standar Amerika Serikat.
Â
Advertisement
2. Kurang Konsisten
Banyak orangtua berpikir, anak-anak belajar bahasa Inggris di sekolah atau les sesuai jadwal, sudah cukup. Padahal, agar anak bisa mengembangkan kemampuan bahasa Inggris dengan baik, orangtua harus membiasakan anaknya komunikasi bahasa Inggris secara teratur setiap hari di rumah.
Orangtua bahkan sepenuhnya bisa memberikan pembelajaran dengan menggunakan program pendidikan di aplikasi seluler. Saat ini terdapat banyak aplikasi yang diperuntukan bagi anak di bawah usia 3 tahun.
Pembelajaran anak harus mendapat bimbingan dan dukungan dari orangtua dan perlu dikombinasikan dengan praktik interaksi dalam kehidupan sehari-hari agar hasilnya lebih efektif.
Pada aplikasi Monkey Junior terdapat bagian untuk melaporkan hasil belajar anak kepada orangtua. Laporan ini membantu anak-anak membiasakan belajar bahasa Inggris setiap hari.
Â
3. Metode Pembelajaran dan Membosankan
Metode pengajaran juga sangat penting. Oleh sebab itu, jika cara mengajar orangtua salah, anak akan cepat bosan belajar dan tidak bisa menikmatinya.
Mereka dapat menerapkan metode belajar sambil bermain untuk menciptakan minat belajar bagi anak. Misalnya, anak-anak bisa belajar kosakata bahasa Inggris melalui video bergambar menarik yang ada di aplikasi sehingga merangsang rasa ingin tahu anak-anak.
Â
Advertisement
4. Menerjemahkannya ke dalam Bahasa Ibu
Salah satu kesalahan yang sering ditemui saat mengajarkan bahasa Inggris kepada anak adalah menerjemahkan kata dan kalimat bahasa Inggris ke dalam bahasa ibu.
Hal ini dapat menurunkan refleks anak, kecepatan bicara, dan kemampuan berpikir langsung dalam bahasa Inggris. Untuk mengatasinya, orangtua bisa memilih aplikasi yang tidak memiliki fitur terjemahan untuk anak.
Di beberapa aplikasi, kosakata didefinisikan dengan gambar dan ilustrasi video sehingga anak-anak tetap dapat memahami arti kata tanpa perlu diterjemahkan.
Hal ini bisa membantu mengembangkan kemampuan berpikir langsung dalam bahasa Inggris dengan tetap menjaga minat belajar anak-anak.
Â
Infografis 5 Tips Ajarkan Anak Pakai Masker Cegah Covid-19
Advertisement