Sukses

SDM yang Mumpuni Jadi Kunci Keberhasilan Transformasi Digital

Pemerintah, korporasi, industri, dan dunia pendidikan, diminta untuk semakin memperkuat sinerginya demi melahirkan SDM digital yang mumpuni, di tengah transformasi digital yang semakin terakselerasi

Liputan6.com, Jakarta - Keterampilan dan kepemimpinan sumber daya manusia (SDM) di bidang digital diyakini menjadi kunci keberhasilan bagi transformasi digital, yang saat ini semakin terakselerasi.

Maka dari itu, pemerintah, korporasi, industri, dan dunia pendidikan, diminta untuk memperkuat sinerginya demi melahirkan SDM digital yang mumpuni.

Seruan itu sendiri dilontarkan para tokoh dari berbagai latar belakang, dalam webinar "Kecakapan dan Kepemimpinan SDM Digital sebagai Kunci Sukses Transformasi Digital" yang digelar Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel), dalam rangka ulang tahun ke-28.

Sarwoto Atmosutarno, Ketua Umum Mastel mengatakan, salah satu isu strategis adalah pemanfaatan infrastruktur yang telah digelar baik fiber optik maupun menara telekomunikasi, dan jaringan tetap lain, agar tercapai efisiensi nasional yang merata dalam penggelaran 4G dan 5G.

"Infrastruktur ini sangat penting mendukung pemanfaatan teknologi baru baik itu IOT, AI, dan Edge Computing," kata Sarwoto pada Rabu pekan ini, melalui siaran persnya dikutip Sabtu (11/12/2021).

Disamping isu utama, Sarwoto juga mengangkat isu-isu strategis lainnya seperti keberlanjutan konsolidasi telco, orkestrasi telco menjadi new inverted firms, bandwidth internet dan infrastruktur pemerintah, inklusi internet dan layanan internet yang merata di tanah air.

Selain itu, isu infrastructure sharing dan manage service, dan 5G, HTS uses cases, dan ASO-Digital TV, pun tak ketinggalan diangkat.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 5 halaman

Kunci Literasi Digital

Terkait program Mastel dalam mensukseskan literasi digital, Sarwoto menilai bahwa SDM adalah kunci literasi digital secara mutlak, dari sebuah transformasi digital sukses dengan risiko yang terkendali.

Sarwoto mengatakan, jika diibaratkan dengan pandemi, literasi digital sama dengan herd immunity atau kekebalan kelompok.

"Jadi kalau kita belum tercapai vaksinasi 80 persen, maka upaya kita menghadapi pandemi menjadi sulit. Sama seperti literasi digital, kita akan buat persentase SDM atau warga negara sebesar mungkin," kata Sarwoto.

Sementara menurut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), untuk bisa sukses di transformasi digital, kuncinya adalah menuntaskan atau membangun SDM digital nasional.

Ismail, Dirjen Sumber Daya dan Perangkat Pos Kemkominfo mengatakan, bicara tentang transformasi digital, memang banyak aspek yang berpengaruh di dalamnya.

"Namun, ujung-ujungnya adalah semua membutuhkan SDM dan SDM itu yang kompeten. Infrastruktur misalnya saat ini masih banyak yang dilakukan secara impor, butuh dukungan SDM untuk efisiensi dalam pembangunan infrastruktur tersebut," kata Ismail.

 

3 dari 5 halaman

Infrastruktur Telekomunikasi

Ismail menambahkan, infrastruktur telekomunikasi menjadi prasyarat dalam transformasi digital.

"Kita ingin konektivitas yang available, kualitas terbaik dengan harga yang terjangkau. Maka ketiga isu itu harus diselesaikan dengan efisiensi jaringan, pembangunan dan lain sebagainya," imbuhnya.

Anang Latif, Direktur Utama BAKTI Kominfo juga menambahkan, infrastruktur digital yang merata merupakan pondasi terpenting dalam mewujudkan Indonesia terkoneksi.

"Dari 83 ribu lebih desa dan kelurahan di Indonesia, masih terdapat 12.548 desa yang akan disolusikan bersama-sama oleh pemerintah, melalui Bakti Kominfo, dengan operator seluler," kata Anang.

Anang mengatakan, pembangunan ini memiliki target penyelesaian di akhir tahun 2022 sehingga pasca 2022, bisa difokuskan bagaimana memanfaatkan jaringan internet yang sudah terbangun menjadi sesuatu yang berdampak positif.

 

4 dari 5 halaman

Pengembangan SDM

Anang juga mengatakan, pengembangan sumber daya manusia pun menjadi tahap yang tidak kalah penting dan harus dilakukan secara paralel dengan pembangunan infrastruktur.

"Pembangunan infrastruktur digital hanya akan berjalan optimal jika secara simultan kita melakukan pembangunan sumber daya manusianya," kata Anang.

Untuk tahun 2022 sendiri, program-program Mastel memiliki tema yang mengusung tiga kata kunci yaitu enabler, aktif, dan mendukung.

Di sini, Mastel menjadi enabler yaitu berhubungan dengan kesehatan industri telematika melalui penguatan regulasi serta secara aktif mensukseskan literasi digital.

"Dan mendukung percepatan transformasi digital secara teratur dan berkelanjutan baik secara nasional maupun internasional," kata Sarwoto.

(Dio/Ysl)

5 dari 5 halaman

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia