Sukses

Airbnb Fokus Pasarkan Properti Online di Indonesia

Menyewakan ruangan secara online mungkin belum begitu populer di Indonesia. Namun perusahaan pemasaran online Airbnb melihat peluang. Airbnb memperkuat ekspansi ke Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Menyewakan ruangan dan lokasi secara online mungkin belum begitu populer bagi sebagian besar konsumen di Indonesia. Namun tampaknya perusahaan pemasaran online Airbnb melihat peluang besar.

Airbnb memperkuat ekspansinya ke kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Thailand dan Malaysia. Ya, memasarkan ruangan dan lokasi untuk disewakan memang telah menjadi pekerjaan Airbnb. Mereka bahkan telah membentuk sebuah divisi baru untuk mengelola operasional di kawasan tersebut.

Dikutip dari TechInAsia, Minggu (23/12/2012), pada bulan November tercatat sudah terdapat lebih dari 1.300 daftar lokasi. Layanan sewa online ini juga kian populer di kalangan warga Thailand yang ingin bepergian ke luar negeri. Menurut Airbnb, para wisatawan Thailand yang memakai layanannya meningkat 270% pada tahun 2012.

Sementara di Indonesia sudah terdapat 1.800 daftar lokasi yang dipasarkan melalui Airbnb. Jumlah lokasinya sebagian besar berpusat di sekitar pulau dewata Bali. Perusahaan ini menyebutkan bahwa jika Anda mempunyai apartemen lengkap untuk disewakan, ini bisa menjadi aset yang menghasilkan uang. Menurut Airbnb, pemiliki yang menyewakan apartemen atau rumahnya bisa mendapatkan pemasukan rata-rata sebesar 5 ribu dollar AS per tahun.

Malaysia menjadi negara terakhir di Asia Tenggara yang disambangi oleh Airbnb untuk saat ini. Di negara ini baru terdapat 800 daftar lokasi yang dipasarkan melalui Airbnb. Meskipun jumlah daftar lokasi di Malaysia masih kalah dari Indonesia dan Thailand, pihak Airbnb memprediksi jumlah wisatawan dari Malaysia yang menggunakan layanannya akan mengalami meningkat hingga 350% tahun ini.

Jadi, apakah Anda punya lahan ataupun ruang kosong yang tidak digunakan? Ada baiknya disewakan saja untuk menambah pemasukan mumpung Airbnb sedang getol memasarkan properti di Asia Tenggara. (DEN/DEW)

    Video Terkini