Liputan6.com, Jakarta - NASA mengungkap tanggal peluncuran misi wisata luar angkasa pertama ke International Space Station (Stasiun Luar Angkasa Internasional, ISS).
Rencananya, badan antariksa Amerika Serikat itu akan melakukan peluncuran tersebut pada 28 Februari 2022.
Baca Juga
Dikutip dari Digital Trends, Rabu (22/12/2021), misi ini digelar oleh perusahaan Axiom Space yang bermarkas di Texas, dan akan menggunakan roket Falcon 9.
Advertisement
Tak hanya itu, misi ini juga akan memakai pesawat ruang angkasa Crew Dragon milik SpaceX yang sudah teruji sebelumnya.
Dalam misi wisata antariksa yang diberi nama Ax-1 tersebut, para astronaut akan berada d stasiun ruang angkasa ISS selama satu minggu.
Adapun para astronaut tersebut, antara lain investor dan filantropis asal Kanada, Mark Pathy; pengusaha, Larry Connor; dan mantan pilot Angkatan Udara Israel, Eytan Stibbe.
Bersama mereka bertiga, Michael López-Alegría, mantan astronaut NASA akan menjadi komandan misi Ax-1 itu.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Harga untuk Wisata Luar Angkasa
Lebih lanjut, ketiga astronaut amatir itu harus mengeluarkan biaya sebesar USD 55 juta atau sekitar Rp 785 miliar untuk merasakan pengalaman unik tinggal selama seminggu di ISS.
Selama berada di stasiun luar angkasa yang berjarak 250 mil di atas Bumi, ketiganya akan mengerjakan proyek penelitian dan filantropi mereka masing-masing.
These are important steps! Thanks to our international partners as we continue to work this mission with @Axiom_Space. Launch is now targeted Feb. 28 based on station traffic planning. It's exciting to see us maximizing @Space_Station and expanding access to low-Earth orbit!
— Kathy Lueders (@KathyLueders) December 20, 2021
Advertisement
Komersialisasi ISS
Pengumuman NASA muncul seminggu setelah agensi itu mengungkap memilih Axiom untuk misi astronot pribadi keduanya yang berlangsung antara musim gugur 2022 dan akhir musim semi 2023.
NASA dan mitranya dari Rusia, Roscosmos, sedang meningkatkan upaya untuk mengkomersialkan ISS sebagai bagian dari upaya untuk mengumpulkan dana dan meningkatkan akses ke luar angkasa.
Kritikus, bagaimanapun, melihat penerbangan roket sebagai pemborosan uang dan penyebab polusi karena orang super kaya mencari cara yang semakin ekstrem untuk menghabiskan uang mereka.
(Ysl/Isk)