Liputan6.com, Jakarta - Polandia diduga memakai spyware Pegasus untuk memata-matai anggota kelompok oposisi politik pemerintah. Berita ini menuai perhatian para pembaca di kanal Tekno Liputan6.com, Selasa (29/12/2021) kemarin.
Informasi lain yang juga menjadi sorotan datang dari Square Enix yang menunda pengumuman Final Fantasy XVI akibat masih adanya pandemi Covid-19.
Baca Juga
Lebih lengkapnya, simak tiga berita terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com berikut ini.
Advertisement
1. Pemerintah Polandia Diduga Pakai Spyware Pegasus untuk Mata-matai Oposisi
Kasus penggunaan spyware Pegasus untuk memata-matai pihak tertentu kembali terjadi. Kali ini pemerintah Polandia diduga pakai software buatan perusahaan asal Israel tersebut.
Disebutkan, beberapa anggota kelompok oposisi politik pemerintah itu menunjukkan bukti diri mereka diretas oleh spyware Pegasus milik NSO Group.
Kasus paling mengkhawatirkan melibatkan pemimpin partai Civic Platform Polandia, Senator Krzysztof Brejza.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
2. Pandemi Covid-19, Square Enix Tunda Pengumuman Final Fantasy XVI
Square Enix diketahui akan melakukan pengumuman besar menjelang akhir tahun ini. Pengembang asal Jepang itu disebut akan mengumumkan kehadiran Final Fantasy XVI.
Namun dari laporan terbaru, pengumuman itu terpaksa ditunda akibat masih adanya pandemi Covid-19. Square Enix menyebut pengumuman mengenai seri terbaru Final Fantasy ini akan mundur sekitar enam bulan ke depan.
"Saya berjanji akan memberikan informasi lebih banyak mengenai Final Fantasy XVI di akhir 2021. Namun, saya menyesal tidak bisa memenuhi janji tersebut," tuturnya produser Final Fantasy Naoki Yoshida seperti dikutip dari Kotaku, Selasa (28/12/2021).
Advertisement
3. Menkominfo: Pemerintah Akan Sediakan Akses Internet di 200 Pos TNI Wilayah 3T pada 2022
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate mengatakan pemerintah akan menyediakan akses internet di pos pelayanan TNI wilayah 3T (terluar, tertinggal, dan terdepan) untuk mengatasi tantangan komunikasi dalam menjaga keamanan dan pertahanan negara.
"Konkretnya Kemkominfo akan memberikan dukungan terhadap 200 titik pos layanan TNI di wilayah terluar melalui akses internet yang langsung dihubungkan ke satelit, dan ini akan dilaksanakan pada 2022,” ujarnya usai pertemuan dengan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa di Kantor Kemkominfo, Selasa (28/12/2021).
Ia menyatakan infrastruktur yang paling feasible dan cepat untuk mendukung pelayanan TNI di 200 titik berupa VSAT yang dihubungkan langsung dengan satelit.
Beragam Model Kejahatan Siber
Advertisement