Liputan6.com, Jakarta - NASA meluncurkan teleskop James Webb pada Sabtu, 25 Desember 2021. Teleskop antariksa ini bertujuan untuk menjelajahi fase awal sejarah kosmik guna melihat bagaimana bintang dan galaksi pertama terbentuk.
Tujuan lainnya adalah untuk menemukan exoplanet alias planet di luar tata surya serta potensi kehidupan di dunia tersebut.
Baca Juga
Dikatakan, misi sains teleskop James Webb kemungkinan akan berlangsung lebih dari 10 tahun. Jumlah ini dua kali lipat dari waktu minimum untuk misi tersebut.
Advertisement
Mengutip The Verge, Kamis (30/12/2021), mulanya teleskop antariksa ini diproyeksikan akan beroperasi selama 5-10 tahun. Namun analisis terbaru NASA yang baru dirilis menemukan bahwa teleskop luar angkasa ini kemungkinan memiliki cukup propelan atau bahan bakar untuk mendukung operasi ilmiah lebih lama lagi.
Menurut NASA, propelan ekstra ini ada berkat ketepatan roket Ariane 5 yang dipakai untuk meluncurkan teleskop James Webb ke luar angkasa.
Propelan ekstra tersebut juga ada berkat ketepatan manuver koreksi tengah jalan pertama dan kedua. Di mana, penyesuaian lintasan menempatkannya di jalur menuju tujuannya, yakni satu juta mil dari Bumi.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Ketepatan Manuver
Menurut NASA, ketepatan manuver ini membuat pesawat luar angkasa memiliki lebih banyak propelan yang bisa dimanfaatkan untuk mempertahankan posisi akhir teleskop James Webb untuk mengamati kosmos.
NASA memperingatkan, "Banyak faktor yang pada akhirnya dapat mempengaruhi usia teleskop James Webb."
Lebih lamanya masa kerja teleskop James Web mengingatkan pada teleskop Hubble yang dianggap sebagai pendahulu teleskop ini. Saat itu NASA memproyeksikan teleskop Hubble akan bertahan hingga 15 tahun, namun ternyata usianya sudah lebih dari 30 tahun.
Perbedaan utama antara keduanya adalah, Teleskop Hubble bisa dijangkau oleh astronaut. Sementara, teleskop James Webb berupaya mengumpulkan cahaya infrared, mampu mencitrakan objek 10 hingga 100 kali lebih redup dibanding yang bisa dilihat Hubble.
Advertisement
Akurasi Lintasan Peluncuran
Selain itu, akurasi lintasan peluncuran memungkinkan teleskop James Webb untuk membuka susunan panel suryanya sedikit lebih awal.
Setelah berpisah dari roket Ariane 5, pembukaan susunan panel surya teleskop James Webb akan dimulai 33 menit setelah peluncuran.
Namun sebenarnya pembukaan panel surya terjadi sekitar 29 menit setelah peluncuran, karena teleskop James Webb berada di posisi yang benar setelah berpisah dari roket.
Tidak seperti pembukaan panel surya yang otomatis, penyebaran segmen cermin utamanya akan dikendalikan oleh awak di Bumi. Demikian menurut NASA.
(Tin/Isk)
Infografis: 26 Satelit Milik Indonesia
Advertisement