Sukses

Lisensi Ditangguhkan, 140.000 Pengembang di Tiongkok Gulung Tikar

Akibat lisensi ditangguhkan, ada sekitar 140.000 studio gim kecil dan perusahaan terkait di negara tersebut terpaksa harus gulung tikar alias tutup.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Tiongkok memutuskan untuk menunda penerbitan lisensi gim baru bagi pengembang yang ingin merilis hasil karyanya di App Store atau platform lainnya.

Akibat hal tersebut, ada sekitar 140.000 studio gim kecil dan perusahaan terkait di negara tersebut terpaksa harus gulung tikar alias tutup.

Dengan pemberlakukan regulasi ini, pengembang gim harus memiliki lisensi bila ingin meng-upload karyanya ke toko aplikasi Apple atau yang lainnya.

Berhubung regulator berhenti mengeluarkan lisensi baru pada akhir 2021, sepertinya hal tersebut akan berlanjut hingga 2022, sebagaimana dikutip dari Apple Insider, Senin (3/1/2022).

Administrasi Pers dan Publikasi Nasional (NPPA), selaku pihak yang mengeluarkan lisesi untuk gim di Tiongkok pun absten dari dari penerbitan daftar gim baru yang disetujui.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Tidak Bisa Muncul di App Store Tiongkok

Ilustrasi App Store (Foto: Appl via IBTimes)

Karena tidak memiliki lisensi, berarti gim-gim tersebut tidak dapat di upload ke App Store regional, juga tidak dapat diperbarui.

Diketahui, Apple telah menangguhkan update dan menarik gim dari App Store Tiongkok karena tidak memiliki lisensi dari NPPA sejak Juli 2020, untuk mematuhi undang-undang setempat.

Dampaknya, ada sekitar 140.000 perusahaan terkait dengan gim, termasuk studio dan perusahaan yang terlibat dalam penerbitan, periklanan, dan merchandising judul, gulung tikar sejak Juli.

Sebaliknya, 180.000 perusahaan video game tutup sepanjang tahun 2020.

 

3 dari 3 halaman

Berimbas ke Pengembang Besar Juga

Aplikasi Tik Tok. Dok: ByteDance

Lebih lanjut, efek dari ditangguhkannya lisensi baru ini juga dirasakan oleh pemain utama.

Pemilik TikTok, ByteDance, serta Baidu dan Tanwan Games telah memberhentikan karyawannya karena hal ini. Sedangkan Tencent menempatkan lebih banyak sumber daya ke pasar luar negeri.

Meski belum memberikan alasan penangguhan, diperkirakan pembekuan itu terkait tindakan keras pemerintah terhadap kecanduan gim, mencakup pembatasan berapa lama anak di bawah umur bisa bermain gim.

(Ysl/Isk)

Video Terkini