Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan telekomunikasi hasil merger antara Indosat Ooredoo dan Hutchison 3 Indonesia (Tri), Indosat Ooredoo Hutchison, dijadwalkan akan efektif bergabung dan resmi beroperasi pada 4 Januari 2022.
Hal ini berdasarkan pernyataan efektif dari OJK, sesuai jadwal yang disusun perseroan, yang sebelumnya disampaikan melalui prospektusnya.
Baca Juga
Tekno Liputan6.com menghubungi SVP Corporate Communications Indosat Ooredoo Steve Saerang untuk mengkonfirmasi kabar ini, Senin (3/1/2022). Namun, dalam pesan balasannya, Steve mengaku dirinya belum bisa memberikan informasi hari ini.
Advertisement
Steve juga menyebut, baru besok dirinya bisa memberikan komentar terkait peresmian Indosat Ooredoo Hutchison.
"Besok kita umumkan resmi ya," ujar Steve melalui pesan singkat.Â
Di sisi lain, berdasarkan undangan yang diterima, Indosat Ooredoo juga akan mengadakan konferensi pers dengan tema "Bersatu untuk Indonesia" pada Kamis, 4 Januari 2022.
Hal ini kemungkinan besar merujuk pada peresmian perusahaan merger Indosat Tri, menjadi Indosat Ooredoo Hutchison.
Sekadar informasi, sebelumnya pada 28 Desember 2021, Indosat Ooredoo menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang menyetujui merger Indosat dan Tri Indonesia menjadi Indosat Ooredoo Hutchison.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Jadwal Merger Indosat Ooredoo Hutchison
Masih dari jadwal yang disusun perseroan, pengumuman BEI pada awal hari perdagangan saham Indosat yang baru akan diterbitkan pula pada 4 atau 5 Januari 2022.
Pada tanggal 4 Januari 2022 pula, kedua perusahaan dijadwalkan akan menandatangani Akta Penggabungan disertai Akta Penggabungan dan perubahan Anggaran Dasar Indosat serta perubahan komposisi Direksi dan Dewan Komisaris.
Selain itu, disebutkan tanggal efektif penggabungan (dan efektivitas pengendalian bersama oleh CK Hutchison Indonesia dan Ooredoo South East Asiadi perusahaan penerima penggabungan usaha) juga dijadwalkan pada 4 Januari 2022.
Sementara, laporan kepada OJK tentang pelaksanaan penggabungan usaha pada 11 Januari 2022.
Sebelumnya, melalui keterangan resmi pada September 2021, Ooredoo dan CK Hutchison Holdings Limited mengumumkan penandatanganan dari kesepakatan transaksi definitif untuk pengajuan merger PT Indosat Ooredoo, Tbk dan PT Hutchison 3 Indonesia.
Advertisement
Jadi Perusahaan Telko Terbesar Kedua di Indonesia
Perusahaan gabungan yang akan dinamai sebagai Indosat Ooredoo Hutchison ini diramalkan menjadi perusahaan telekomunikasi terbesar kedua di Indonesia. Perkiraan pendapatan tahunan perusahaan hasil merger ini sebesar USD 3 miliar atau setara Rp 43 triliun.
Selain itu, perseroan juga menyatakan, penggabungan usaha ini akan mndapatkan keuntungan dari sinergi dan belanja modal.
Total aset keduanya jika digabungkan akan menjadi Rp 113,08 triliun, di mana aset Indosat menyentuh Rp 62,89 triliun dan Tri Indonesia memiliki aset Rp 50,41 triliun di kuartal 1 2021.
Kemkominfo Restui Merger Indosat Ooredoo-Tri Indonesia, Ini Syaratnya
Masih terkait merger, sebelumnya Kemkominfo sudah memberikan izin merger penyelenggaran layanan Indosat Ooredoo dan Tri Indonesia.
Saat itu Dirjen SDPPI Kemkominfo, Ismail, menyebutkan persyaratan Kemkominfo dalam memberikan restu merger kedua perusahaan.
Pertama, Indosat Ooredoo Hutchison wajib menambah site baru hingga 2025.
Selain itu, perusahaan juga harus mampu menyediakan batas minimal throughput sesuai proposal yang disampaikan, baik kecepatan download maupun upload.
Syarat wajib lainnya adalah perusahaan wajib mengembalikan pita frekuensi, sebesar 5MHz atau 2x5MHz di pita frekuensi 2,1GHz dalam waktu pengembalian satu tahun.
(Tin/Isk)
Advertisement