Sukses

Apa Itu Next Earth, Situs yang Jual Lahan Virtual Monas dan Alun-Alun Utara Yogyakarta?

Mengenal apa itu Next Earth, platform yang menjadi sarana penjualan lahan virtual Monas dan Alun-Alun Utara Yogyakarta.

Liputan6.com, Jakarta - Penjualan lahan virtual Alun-Alun Utara Yogyakarta di situs bernama Next Earth (nextearth.io) sempat bikin heboh. Informasi ini dibagikan oleh pengguna Twitter @ridlwandjogja.

Saat berita ini naik, Alun-Alun Utara Yogyakarta dijual dengan harga USDT 208,16 atau sekitar Rp 2,9 juta. USDT atau United States Dolar Tether menjadi salah satu aset kripto yang banyak diperdagangkan di platform pertukaran kripto Indodax.

Selain Alun-Alun Utara Yogyakarta, lahan virtual Monumen Nasional (Monas) juga dijual oleh salah satu pengguna Next Earth dengan harga USDT 29,91 atau sekitar Rp 430 ribu.

Di samping itu, sejumlah tempat kenamaan lain di dunia juga masuk dalam daftar, seperti Rockeffeler Centre di New York Amerika Serikat dan Hollywood.

Lalu, apa itu platform Next Earth yang menjadi sarana penjualan lahan virtual di dunia metaverse?

Mengutip laman resminya, Kamis (6/1/2022), Next Earth merupakan platform yang menawarkan kepemilikan tanah virtual berbasis blockchain dengan lokasi yang mirip di dunia nyata.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Berbasis NFT

Dengan kata lain, wilayah yang ada di Next Earth dibuat berdasarkan lokasi yang memang ada di Bumi.

Nantinya, aset yang dibeli di situs ini akan berbasis NFT (non-fungible token), sehingga bisa diperjualbelikan kembali.

NFT sendiri merupakan instrumen yang dapat digunakan untuk mendigitalisasi aset karya seni. Namun kini pemanfaatannya memang semakin luas dan masuk dalam berbagai aset komoditas.

 

3 dari 4 halaman

Transaksi di Next Earth

Transaksi di platform Next Earth menggunakan koin Matic dan dibangun pada jaringan Ethereum. Melalui situsnya, Next Earth juga menjabarkan sejumlah alasan untuk menjadi pemiliki tanah virtual di platformnya.

Salah satu yang alasan yang disebutkan adalah sektor ini terbilang masih awal, tapi menjanjikan. Selain itu, kepemilikan tanah virtual semacam ini disebut akan semakin meningkat di masa depan.

Mengingat nantinya aset wilayah berbasis NFT, pembelian ini memungkinkan mereka untuk membuat portofolio NFT.

Tidak hanya itu, pembelian lahan virtual di Next Earth juga memungkinkan penggunanya beramal karena mereka telah bekerja sama dengan sejumlah badan amal.

4 dari 4 halaman

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia