Liputan6.com, Jakarta - Sebuah penjara di wilayah Bernalillo Country, Albuquerque, Nex Mexico, terdampak serangan ransomware. Akses kamera keamanan dan mekanisme pintu otomatis pun tidak bisa digunakan gara-gara serangan ransomware tersebut.
Akibatnya, para tahanan terkurung di sel mereka dan tidak bisa keluar. Para teknisi berjuang untuk mengembalikan agar sistem kembali online.
Baca Juga
Informasi ini pertama kali dilaporkan oleh Albuquerque Journal. Gara-gara sistem lumpuh ini, akses pengunjung ke Pusat Tahanan Metropolitan itu sepenuhnya ditangguhkan karena penjara yang mengalami "lockdown."
Advertisement
Tidak hanya itu, serangan ransomware membuat layanan internet di penjara juga mati sehingga staf tidak bisa mencari catatan narapidana.
Mengutip The Verge, Rabu (12/1/2022), karena kurangnya akses kamera, semua narapidana di fasilitas penahanan ini di-lockdown sejak pagi, 5 Januari 2022.
Menurut informasi, database pelacakan insiden berisi semua laporan tentang perkelahian, penggunaan kekerasan, dan tudingan penyerangan seksual di dalam penjara tidak bisa diakses, diyakini telah dirusak oleh serangan tersebut.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
S
Harus Gunakan Kunci Manual
"Pada pagi hari tanggal 5 Januari 2022, mekanisme pintu otomatis tidak bisa digunakan, artinya staf harus menggunakan kunci untuk membuka pintu fasilitas secara manual," tulis seorang pengacara untuk wilayah tersebut, Taylor Rahn.
Ia mengungkap, salah satu dampak serangan ransomware paling mengkhawatirkan adalah penjara tidak bisa mengakses kamera keamanan.
"Pada malam tanggal 5 Januari tidak ada akses ke kamera di dalam fasilitas," katanya.
Lockdown yang tak terduga ini menempatkan penjara dalam potensi pelanggaran persyaratan penyelesaian dalam gugatan atas kondisi pengurungan. Dengan begitu, wilayah Bernalillo County harus mengajukan pemberitahuan darurat di pengadilan federal.
Pasalnya, penjara daerah diwajibkan mengadopsi protokol baru, di mana narapidana harus dijamin mendapatkan akses reguler ke telepon dan perangkat komunikasi lainnya.
Sementara, kegagalan terhubung ke jaringan komputer internal penjara memaksa fasilitas untuk melanggar protokol tersebut.
Advertisement
Tak Cuma Penjara yang Kena Dampak
Sekadar informasi, penjara ini hanyalah salah satu dampak dari sengan ransomware yang melanda Bernalillo County, New Mexico, pada 5 Januari 2022.
Selain penjara, institusi lain juga terdampak. Mulai dari pegawai pemerintah setempat tidak bisa mengakses database pemerintah daerah hingga penutupan kantor publik.
Hingga tanggal 10 Januari 2022, atau lima hari setelah serangan, kantor pusat pemerintah baru dibuka kembali sebagian.
(Tin/Ysl)