Liputan6.com, Jakarta Nama Ghozali Everyday hingga saat ini masih menjadi perbincangat hangat di media sosial. Mahasiswa animasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro, Semarang, itu ramai dibicarakan setelah foto selfie-nya dalam bentuk NFT (non-fungible token) terjual hingga belasan miliar.
Dalam perbincangan dengan SerMorpheus melalui IG Live, Jumat (14/1/2022), Ghozali Everyday mengungkapkan keputusannya menjual 933 foto selfie dalam bentuk NFT hanya karena ingin menawarkan sesuatu yang berbeda.
Baca Juga
"NFT kebanyakan berbentuk ilustrasi, 3D art, editan Photoshop. Memang ada yang berupa foto, tapi umumnya pemandangan,” ujar pria bernama lengkap Sultan Gustaf Al Ghozali ini, dikutip dari IG Live SerMorpheus bersama Ghozali.
Advertisement
Dalam kesempatan ini Ghozali Everyday juga menuturkan bahwa dukungan dari komunitas kolektor NFT Indonesia menjadi faktor utama yang menyebabkan karyanya terjual laris manis.
"(Di kanal) Discord NFT Indonesia banyak dukungan. Banyak yang ngomongin, terus pada sepakat beli satu-satu untuk bantu saya," ungkap Ghozali.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Buah Ketekunan
Co-founder SerMorpheus (platform jual beli NFT asli Indonesia), Rahmat Hidayat, menilai penghasilan yang didapat Ghozali merupakan buah ketekunan, keberanian, dan dukungan komunitas.
"Bayangkan, mengambil swafoto bertahun-tahun demi membuat timelapse. Berapa banyak orang yang bisa konsisten seperti itu?," ucapnya.
Rahmat menyatakan ide yang dihasilkan Ghozali terbilang baru. Gagasan itu bisa menginspirasi kreator NFT lain sekaligus mendorong publik untuk lebih memahami seluk-beluk NFT, yang selama ini identik dengan karya seni.
Advertisement
Tak Terbatas pada Karya Seni
Menurut Rahmat, NFT tidak terbatas pada karya seni. Ia mencontohkan, SerMorpheus berkolaborasi dengan Jazz Goes to Campus untuk mengeluarkan tiket NFT.
Perhelatan JGTC ke-44 yang akan digelar Februari mendatang pun akan menggunakan tiket NFT.
"Ini pertama kali terjadi di Asia Tenggara," klaim Rahman.
Ghozali pun mengakui penggunaan NFT akan terus berkembang. Ia mengaku baru mengetahui bahwa NFT memiliki fungsi tambahan dan bisa menjadi tiket pertunjukan.
Adapun Rahmat menyatakan tiket NFT menawarkan berbagai keunggulan seperti mencegah pemalsuan tiket dan menjadi memorabilia pertunjukan.
"Jika Ghozali tidak padat dengan tugas kuliah, kami tunggu di JGTC," Rahmat memungkaskan.
INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar
Advertisement