Liputan6.com, Jakarta - Headset dan layanan virtual reality (VR) Meta, Oculus Quest 2, menjadi sorotan pengawas di Inggris terkait dengan keselamatan anak.
Information Commissioner's Office Inggris mengatakan, pihaknya akan melakukan diskusi lebih lanjut dengan Meta tentang kepatuhan Quest 2 terhadap kode regulasi yang baru-baru ini ditetapkan.
Baca Juga
Mengutip Engadget, Selasa (18/1/2022), pengawas ingin melihat dan menentukan apakah layanan VR dan perangkat Meta tersebut bisa melindungi privasi dan data anak-anak atau tidak.
Advertisement
"Layanan dan produk online yang menggunakan data pribadi dan kemungkinan dapat diakses oleh anak-anak diwajibkan untuk mematuhi standar kode anak-anak kami," kata juru bicara ICO kepada The Guardian.
"Kami merencanakan diskusi lebih lanjut dengan Meta tentang privasi anak-anaknya dan perlindungan data dengan pendekatan desain untuk produk Oculus dan layanan realitas virtual," ujar juru bicara ICO.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kekhawatiran yang Muncul
ICO menambahkan, orangtua dan anak-anak yang memiliki kekhawatiran tentang bagaimana data mereka ditangani platform tersebut bisa menyampaikan keluhannya ke ICO.
Baroness Beeban Kidron, pengembang kode anak-anak ICO, menyatakan kekhawatirannya terhadap platform Meta tersebut. Pasalnya, platform VR itu sangat mudah diakses anak, berisiko disalahgunakan, pelecehan, dan konten eksplisit.
Menurut Kidron, Meta memang membutuhkan akun Facebook yang mengharuskan pengguna berusia minimal 13 tahun untuk masuk platform itu. Namun bukan berarti ada penerapan usia yang diwajibkan oleh kode regulasi.
Menurut Kidron, anak-anak juga dapat masuk ke ruang obrolan VR hanya dengan mencentang kotak untuk menyatakan mereka sudah cukup dewasa. Hal ini dinilai berpotensi berbahaya bagi anak-anak.Â
Advertisement
Meta Klaim Sudah Penuhi Ketentuan
Sementara, juru bicara Meta mengatakan mereka yakin headset Oculus-nya sudah memenuhi ketentuan regulasi untuk anak.
"Kami berkomitmen untuk memenuhi kewajiban di bawah kode, dan untuk memberikan pengalaman yang sesuai dengan usia bagi kaum muda," kata perusahaan besutan Mark Zuckerberg itu.
Mereka menegaskan, layanan Oculus tidak mengizinkan anak di bawah 13 tahun untuk membuat akun atau menggunakan perangkatnya.
Selain itu, Meta juga mengatakan telah berkomitmen untuk membangun metaverse secara bertanggung jawab, serta telah mengumumkan investasi USD 50 miliar untuk memastikannya memenuhi aturan dan hukum.
Jika terbukti melanggar regulasi, Inggris bisa menjatuhi sanksi denda untuk Meta. Meta bisa didenda hingga sekitar USD 23,8 juta. Angka ini sekitar 4 persen dari omzetnya di seluruh dunia.
(Dio/Tin)
Â
Infografis 5 Cara Penanganan Dini KIPI pada Anak Pasca-Vaksinasi Covid-19
Advertisement