Liputan6.com, Jakarta - Bradley Cooper baru=baru ini mengungkap salah satu adegan paling berat yang dilakoninya saat syuting film Nightmare Alley. Pengalaman itu ia bagikan saat wawancara dalam siaran podcast KCRW, The Business.
Mengutip informasi dari People, Rabu (19/1/2022), adegan terberat yang harus dilakukannya adalah telanjang saat syuting di depan para kru hingga enam jam.
Baca Juga
"Aku merasa 'Wow'. Itu sangat berat," tutur peraih delapan kali nominasi Academy Award tersebut. Adegan itu pun dilakukan bersama Toni Collete yang saat itu menjalani syuting hari pertama.
Advertisement
Meski berat, Bradley Cooper sebenarnya tidak terganggu dengan adegan tersebut dan memang sudah mengetahuinya setelah membaca naskah Nightmare Alley.
Terlebih dengan cerita yang ditawarkan, menurutnya, film ini memang menutut pemerannya untuk bisa telanjang pula secara emosional.
Dalam film Nightmare Alley, Bradley berperan sebagai Stanton "Stan" Carlisle. Ia diceritakan sebagai anggota karnaval ambisius yang memiliki bakat memanipulasi orang lain.
Dengan penggambaran tersebut, dalam wawancara dengan Deadline, aktor yang sempat beradu akting dengan Lady Gaga ini bahkan merasa takut dengan karakter tersebut.
Saat ini, Nightmare Alley sudah bisa ditonton di jaringan bioskop terdekat. Selain Bradley, film yang disutradarai Guillermo del Toro ini dibintangi oleh Cate Blanchett, Rooney Mara, serta Willem Defoe.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Alasan Sutradara Guillermo del Torro Kesengsem Genre Horor dan Noir
Sebelumnya, sang sutradara Guillermo del Torro juga sempat menceritakan alasannya menyukai film genre neo-nori seperti Nightmare Alley.
Dalam acara konferensi pers daring yang digelar Disney baru-baru ini, ia mengungkap alasannya begitu cinta dengan genre horor dan noir.
"Saat aku mulai dengan film-film pendek yang kubuat saat masih kecil, aku hanya ingin membuat film horor atau fantasi atau noir. Ini semua adalah cinta pertamaku," tuturnya.Â
Advertisement
Mengoyak Selubung
Tak hanya sinema, ia juga tertarik membaca literatur dalam genre ini.
"Aku begitu jatuh cinta, karena kurasa, genre seperti horor mengoyak selubung tentang hal-hal normal yang ditutupi kepura-puraan," kata dia.
Di samping itu, film terbarunya, Nightmare Alley, juga membuatnya berpikir kembali mengenai identitasnya sebagai seorang storyteller dan makna kesuksesan.
(Dam/Isk)
infografis perfilman indonesia
Advertisement