Liputan6.com, Jakarta - Facebook harus diakui telah menjadi salah satu platform media sosial yang digandrungi untuk berbagi video. Terlebih, Facebook telah menghadirkan tab Watch yang memudahkan pengguna menonton video yang ada di platform tersebut.
Dengan deretan video yang semakin beragam dan informatif, pengguna pun tidak jarang ingin mengunduh video yang sedang ditontonnya, sehingga mereka bisa menontonnya secara langsung di perangkat tanpa terhubung internet. Namun fitur yang tersedia di Facebook tidak memungkinkan hal ini.
Baca Juga
Kendati memang tidak dimungkinkan secara langsung, kamu sebenarnya masih bisa memanfaatkan situs pihak ketiga untuk mengunduh video Facebook dan menyimpannnya di PC.
Advertisement
Lantas, seperti apa langkah untuk mengunduh video di Facebook tanpa aplikasi. Simak caranya berikut ini seperti dikutip dari situs PC Mag, Sabtu (29/1/2022).
- Pilih video yang ingin kamu undah dari Facebook
- Copy atau Salin tautan dari video tersebut, lalu buka situs FDown.net
- Paste atau salin tautan dari Facebook ke kolom yang ada di FDown.net, lalu pilih Download
- Setelahnya, kamu akan dua opsi kualitas video, yakni Normal Quality dan HD Quality
- Tentukan kualitas video yang diinginkan dan pilih download. Nantinya, file unduhan akan berbentuk MP4.
Selain memanfaatkan situs pihak ketiga, bagi kamu pengguna PC Windows juga bisa memanfaatkan fitur screen recording untuk bisa merekam video yang ada di Facebook dan menyimpannya di dalam komputer.
Untuk melakukannya, kamu tinggal membuka video yang ingin direkam dan tekan tombol Windows+G untuk membuka window Game Bar. Apabila muncul kotak dialog sebelum masuk ke opsi screen recording, kamu tinggal mencentang kolom Yes, this is a game.
Begitu opsi perekaman muncul, kamu tinggal menjalankan video yang ingin ditonton dan menyalakan proses perekaman dengan ikon tombol warna merah. Setelah selesai, video biasanya akan dalam format MP4 dan muncul di folder Videos dengan subfolder Captures.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Layanan Internet Gratis Facebook di Negara Berkembang Ternyata Berbayar
Di sisi lain, Facebook telah bermitra dengan perusahaan telekomunikasi di negara-negara berkembang termasuk Indonesia, Filipina, dan Pakistan, untuk memberikan akses internet Facebook dan sejumlah website lain secara gratis.
Namun menurut laporan The Wall Street Journal, ternyata tanpa disadari, para pengguna telah ditagih oleh penyedia seluler mereka.
Mengutip laman The Verge, Jumat (28/1/2022), layanan internet gratis Facebook bernama Free Basics yang ditawarkan melalui Meta Connectivity (dulunya Facebook Connectivity).
Layanan Free Basic seharusnya menyediakan akses komunikasi, informasi kesehatan, sumber daya pendidikan, dan layanan bandwidth rendah lainnya secara gratis.
Program ini sudah ada sejak 2013 dan per Oktober 2021, program Free Basics diklaim telah melayani lebih dari 300 juta pengguna.
Layanan lainnya, Discover, menyediakan data gratis secara terbatas tiap harinya. Menurut Juru Bicara Meta Drew Pusateri, koneksi yang disebutkan bernama 'Text Only Facebook'. Koneksi ini memungkinkan orang untuk mengakses versi bandwidth rendah Facebook.
Pengguna bisa memakai layanan ini untuk mengunggah teks, berkomentar, dan membaca seluruh teks di Facebook. Namun, pengguna tidak bisa melihat foto atau menonton video dengan layanan Text Only Facebook.
Masalahnya, dalam laporan internal yang dilihat oleh The Wall Street Journal, Facebook dikabarkan tahu bahwa pengguna dikenai biaya untuk penggunaan internet selama berbulan-bulan. Hal ini dianggap sebagai "bentuk kebocoran", karena layanan berbayar mulai tumpang tindih dengan layanan gratis.
Advertisement
Akar Masalahnya dari Kesalahan Software
Karena sebagian besar pengguna yang dilayani program ini memakai paket prabayar, banyak dari mereka yang tidak sadar mereka telah dikenakan biaya untuk menggunakan data seluler, hingga kehabisan pulsa.
The Wall Street Journal mencatat, pengguna di Pakistan ditagih paling banyak karena memakai layanan "gratis" Facebook dengan total USD 1,9 juta. Tak hanya itu, pengguna di negara berkembang lainnya juga terpengaruh.
Usut punya usut, masalah ini diduga berasal dari software dan antarmuka pengguna (UI) Facebook, dengan video sebagai akar masalahnya.
Konten video seharusnya tidak muncul di versi Text Only Facebook. Namun, gangguan pada software membuat hal ini lolos dari celah.
Notifikasi yang seharusnya menginformasikan ke pengguna bahwa mereka bakal dikenai biaya untuk menonton video justru tidak muncul.
(Dam/Isk)
Infografis Mekanisme Virtual Police Awasi Pengguna Media Sosial
Advertisement