Liputan6.com, Jakarta Fitur seperti disappearing messages di Snapchat atau vanish mode di Facebook Messenger tak menjamin bahwa pesan yang akan hilang secara otomatis itu tak disimpan oleh lawan bicara kamu. Pengguna lain mungkin bisa mengambil tangkapan layar (screenshot) percakapan dan menyimpannya.
Terkini, Facebook Messenger telah memperluas fitur enkripsi end-to-end di aplikasinya. Salah satu fitur yang cukup menyedot perhatian adalah pengguna akan mendapatkan notifikasi apabila penerima melakukan screenshot pada pesan yang disetel menghilang secara otomatis.
Baca Juga
Dilansir Ubergizmo, Senin (31/1/2022), CEO Meta Mark Zuckerberg menjelaskan beberapa perubahan pada Facebook Messenger melalui akun Facebook miliknya.
Advertisement
"Pembaruan baru untuk obrolan Messenger terenkripsi end-to-end memungkinkan mendapatkan pemberitahuan jika seseorang menangkap layar (screenshot) pesan yang hilang. Kami juga menambahkan GIF, stiker, dan reaksi ke obrolan terenkripsi juga," tulisnya.
Pemberitahuan tangkapan layar hanyalah salah satu dari sedikit perubahan yang dilakukan Meta pada aplikasi Messenger, di mana mereka juga mengumumkan bahwa enkripsi end-to-end untuk obrolan grup dan panggilan sekarang akan tersedia untuk semua orang setelah pengujian pada tahun 2021.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pembaruan Lainnya
Lalu, Messenger juga akan menghadirkan indikator pengetikan di percakapan dengan enkripsi end-to-end, sehingga pengguna mengetahui saat pihak lain sedang mengetik.
Sebelumnya, Facebook akhirnya meningkatkan fitur keamanan yang ada di Messenger. Melalui unggahan di blog, Facebook Messenger mengungkap telah menggulirkan opsi enkripsi end-to-end untuk panggilan video maupun suara.
Hanya seperti dikutip dari GSM Arena, Sabtu (14/8/2021), fitur ini tidak aktif otomatis, sehingga pengguna perlu mengaturnya terlebih dulu. Selain itu, agar fitur ini benar-benar dapat berjalan, lawan bicara juga perlu mengaktifkannya.
Menurut Facebook, kehadiran fitur ini tidak lepas dari meningkatnya jumlah panggilan video dan suara di tahun lalu. Raksasa media sosial itu mencatat ada lebih dari 150 juta panggilan video dalam sehari yang dilakukan di Messenger.
"Kami kini memperkenalkan fitur ini sehingga pengguna dapat mengamankan panggilan audio dan video dengan teknologi serupa yang ada di percakapan teks," tulis perusahaan dalam unggahannya.
Dengan adanya enkripsi end-to-end, Facebook memastikan pesan dan panggilan video yang dilakukan akan lebih aman. Jadi, tidak ada pihak lain termasuk Facebook yang dapat melihat maupun mendengarkan percakapan tersebut.
Advertisement
Messenger dan Instagram Tak akan Dapat Enkripsi End-to-end hingga 2023
Di sisi lain, Meta, induk perusahaan Facebook, Instagram, dan WhatsApp, belum berencana untuk menghadirkan fitur privasi enkripsi end-to-end pada Messenger dan Instagram hingga 2023.
Mengutip The Verge, Senin (22/11/2021), perusahaan menggabungkan layanan chatting Instagram dan Messenger pada tahun lalu. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari rencananya untuk membuat sistem perpesanan terpadu di semua platform-nya.
Meski pesan yang dikirim melalui Instagram dan Messenger dapat berupa enkripsi end-to-end, opsi tersebut tidak diaktifkan secara default.
Kemungkinan besar fitur enkripsi end-to-end tidak akan ada hingga tahun 2023. Sementara, WhatsApp sudah mendukung fitur enkripsi end-to-end secara default.
Dalam laporan The Telegraph, Head of Safety Meta Antigone Davis mengungkapkan penundaan kehadiran enkripsi end-to-end untuk Messenger dan Instagram terkait unsur keamanan pengguna.
(Dam/Isk)
Infografis Mekanisme Virtual Police Awasi Pengguna Media Sosial
Advertisement