Sukses

ASIOTI Sebut Potensi Bisnis Internet of Things Indonesia Capai Rp 444 Triliun di 2022

Asosiasi Internet of Things Indonesia (ASIOTI) menyebut potensi bisnis Internet of Things di Indonesia bisa mencapai Rp 444 triliun pada 2022 ini.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua ASIOTI terpilih periode 2022-2024, Teguh Prasetya menyebut, potensi bisnis Internet of Things (IoT) di Indonesia diprediksi mencapai 400 juta perangkat dengan nilai bisnis Rp 444 triliun pada 2022.

Sesuai dengan PM Nomor 1/2019 tentang Izin Kelas dan Perdirjen No.3/2019 tentang Low Power Wide Arena Netword, potensi di atas harus segera diwujudkan.

Asosiasi Internet of Things (ASIOTI) pun makin gencar untuk berupaya membuat Indonesia menjadi tuan rumah teknologi di negeri sendiri.

Belum lama ini ASIOTI mengumumkan dan mengukuhkan pengurus periode 2022-2024 yang berasal dari perwakilan ekosistem internet of things di Indonesia.

Melalui Musyawarah Nasional/ Munas II pada 17 Desember 2022, Asioti menetapkan Teguh Prasetya yang merupakan CEO PT Alita Praya Mitra menjadi Ketua Umum ASIOTI dan Merza Fachys, CEO Smartfren Telecom, sebagai ketua dewan pengawas ASIOTI, periode 2022-2024.

Teguh Prasetya akan memimpin ke-16 anggota pengurus ASIOTI dan Merza Fachys akan memimpin enam anggota dewan pengawas ASIOTI.

Dirjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kominfo Ismail yang mengikuti jalannya pengukuhan pengurus baru ASIOTI ini mengaku sangat antusias karena gebrakan industri IoT lokal bisa mendorong Indonesia menjadi tuan rumah teknologi di negeri sendiri.

Menurutnya, Kemkominfo akan memberikan dukungan penuh terhadap industri IoT di Indonesia.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

IoT Punya Potensi Pasar yang Besar

"Pertama, potensi market yang tersedia untuk solusi IoT di Indonesia luar biasa besarnya. Kedua, dari sisi teknologi di IoT, banyak yang sifatnya solusi kreatif. Ketiga, teknologi IoT bisa dilakukan secara lokal," kata Ismail.

Ismail mengatakan, hampir semua sektor di lini kehidupan masyarakat dapat disolusikan dengan solusi IoT. Misalnya, industri keuangan, pertanian, peternakan, transportasi, logistik, dan masih banyak lagi.

"IoT menjadi solusi terhadap permasalahan di industri-industri tersebut sangat terbuka lebar dan Indonesia baru pada tahap awal dalam memanfaatkan teknologi IOT di vertikal industri," katanya.

Dari sisi teknologi di IoT yang sifatnya solusi kreatif, Ismail meyakini ada potensi besar anak-anak muda di Indonesia untuk membangun solusi IoT yang mampu mengkombinasikan antara perangkat IoT dari sisi hardware serta dari sisi solusi teknologi platform dan aplikasinya.

3 dari 4 halaman

Industri IoT Bisa Tumbuh Pesat di Indonesia

"Dari sisi supply tersedia sangat luas, anak muda kreatif bisa menjadikan IoT berkembang pesat di indonesia. Teknologi IoT pun bisa kita klaim sebagai teknologi lokal karena platform dan aplikasi berperan penting dalam implementasi IoT," katanya.

Sementara itu, Ketua ASIOTI terpilih, Teguh Prasetya mengatakan, potensi bisnis IoT di Indonesia tidak akan tercapai tanpa dukungan ekosistem yang kuat dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan.

"Kami berupaya untuk membentuk ekosistem IoT yang diharapkan tumbuh disetiap wilayah guna menjawab kebutuhan yang unik terkait dengan pemerintah daerah, lingkungan, korporasi dan industri," tuturnya.

(Tin/Ysl)

4 dari 4 halaman

Infografis Tentang Internet 5G di Indonesia