Sukses

Dikritik Soal Misinformasi, Spotify Bakal Beri Label untuk Konten Covid-19

Spotify bakal mengeluarkan label saran dan rekomendasi dalam konten podcast yang mencakup diskusi soal Covid-19

Liputan6.com, Jakarta Platform streaming musik dan podcast (siniar) Spotify sempat mendapatkan sorotan usai beberapa kali mengunggah wawancara yang dinilai menyebarkan misinformasi dan hoaks Covid-19.

Spotify pun didesak untuk membuat kebijakan tegas dan transparan terkait konten-konten semacam itu, khususnya dari kalangan medis.

Baru-baru ini, CEO Spotify Daniel Ek mengumumkan aturan baru terkait konten-konten Covid-19. Hal itu ia ungkapkan melalui sebuah pengumuman di laman resminya.

"Kami telah menerapkan aturan selama bertahun-tahun, tetapi harus diakui, kami belum transparan terkait kebijakan yang memandu konten kami secara lebih luas," kata Ek seperti dikutip, Kamis (3/2/2022).

"Hal ini pada saatnya, menimbulkan pertanyaan seputar aplikasi mereka ke masalah serius termasuk Covid-19," tulis Ek.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Terbitkan Aturan Platform

Ek melanjutkan, berdasarkan masukan selama beberapa pekan terakhir, mereka merasa wajib berbuat lebih banyak demi memberikan keseimbangan dan akses informasi yang diterima secara luas dari kalangan medis dan ilmiah.

Maka dari itu, Spotify pun menerbitkan Aturan Platform mereka, yang dikembangkan oleh tim internal dengan sejumlah pakar dari luar dan diperbarui secara berkala.

"Anda sekarang dapat menemukannya di newsroom  kami, dan mereka akan ditayangkan secara permanen di situs web utama Spotify," kata Ek seraya menambahkan, aturan ini juga dilokalisasi ke dalam berbagai bahasa.

Selain itu, Spotify juga mengatakan sedang berusaha untuk menambahkan label saran dan rekomendasi ke dalam konten sebuah podcast, yang mencakup diskusi soal Covid-19. 

3 dari 4 halaman

Tambahkan Label Rekomendasi

Ek mengatakan, saran tersebut akan mengarahkan pendengar ke Pusat COVID-19 khusus mereka serta sumber daya yang menyediakan akses mudah ke fakta berdasarkan data.

Saran tersebut juga bisa mengarah ke informasi terkini yang dibagikan oleh para ilmuwan, dokter, akademisi, dan otoritas kesehatan masyarakat di seluruh dunia, serta link ke sumber terpercaya.

"Upaya baru untuk memerangi misinformasi ini akan diluncurkan ke negara-negara di seluruh dunia dalam beberapa hari mendatang," ungkap Ek.

Spotify sendiri memasukkan konten yang mempromosikan informasi medis palsu, berbahaya atau menipu, yang menyebabkan kerugian offline atau menimbulkan ancaman langsung terhadap kesehatan masyarakat ke dalam konten berbahaya.

Adapun, konten tersebut tidak terbatas pada:

  • menyatakan AIDS, Covid-19, kanker, atau penyakit serius lain yang mengancam jiwa adalah hoaks atau tidak nyata
  • mendorong konsumsi produk pemutih untuk untuk menyembuhkan berbagai penyakit
  • mempromosikan atau menyarankan bahwa vaksin yang disetujui oleh otoritas kesehatan setempat dirancang untuk menyebabkan kematian
  • mendorong orang untuk dengan sengaja terinfeksi COVID-19 demi membangun kekebalan terhadapnya (misalnya, mempromosikan atau menyelenggarakan “pesta virus corona”)

(Dio/Isk)

4 dari 4 halaman

Infografis 6 Cara Efektif Hadapi Potensi Penularan Covid-19 Varian Omicron