Liputan6.com, Jakarta - Oki Setiana Dewi mendapat kecaman di media sosial usai video ceramahnya yang dinilai menormalisasi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) beredar.
Hingga Kamis (3/2/2022), kata kunci "KDRT" menempati trending di media sosial Twitter dengan 23,4 ribu tweet yang mengandung keyword tersebut.
Baca Juga
Kebanyakan dari warganet yang mencuit tentang KDRT mengomentari tentang isi ceramah dari pemain film Ketika Cinta Bertasbih itu. Banyak yang menyayangkan Oki memberikan contoh KDRT sebagai aib suami.
Advertisement
Banyak dari warganet yang mengatakan, KDRT bukanlah sebuah aib namun merupakan sebuah tindakan kriminal. Beberapa juga meminta agar kekerasan semacam itu bukanlah hal yang normal.
Adapun dalam video yang beredar, Oki bicara soal sikap perempuan ketika menjadi korban KDRT.
Oki bercerita, KDRT tersebut diklaim kisah nyata dari Jeddah. Tanpa menyebut detail permasalahan, sang suami dalam kisah itu mengamuk hingga memukul wajah istri. Sang istri hanya bisa nangis.
"Ada sebuah kisah nyata di Jeddah, suami istri lagi bertengkar. Suaminya marah luar biasa kepada sang istri dipukullah wajah istri. Kemudian istrinya menangis," ujar Oki Setiana Dewi.
Namun tak lama, ibunda sang istri datang ke rumah mereka. Si suami pun takut sang istri mengadu.
"Tiba-tiba terdengar bel pintu rumah berbunyi. Ketika istrinya membuka dalam keadaan sembap matanya, ternyata ibunya sang istri. Suaminya dari kejauhan ndredeg, deg-degan," cerita Oki.
Suami alias pelaku KDRT ini menyangka istrinya bakal mengadu ke orangtua.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Cerita Oki Setiana Dewi Soal KDRT
Namun ternyata, dalam cerita Oki, dengan polosnya si istri berbohong ia menangis karena habis berdoa mengaku kangen orangtua kepada Allah. Dalam hitungan detik, Allah menjawab doa itu dengan mendatangkan orangtuanya ke rumah.
"Ya Allah, Pak Bu, aku tuh nangis karena rindu sama bapak sama ibu," cerita Oki. Ia pun lantas menyebut perempuan suka lebay dan melebih-lebihkan saat sedang bercerita.
"Kan kalau perempuan, kadang-kadang suka lebay ceritanya enggak sesuai kenyataan dilebih-lebihkan gitu. Orang kalau lagi marah lagi sakit hati kan ceritanya suka dilebih-lebihkan biasanya," ucap Oki.
"Jadi enggak perlulah cerita-cerita yang sekiranya membuat kita menjelek-jelekkan pasangan kita sendiri," tutup dia.
Advertisement
Rekomendasi Twitter untuk KDRT
Berdasarkan pantauan Tekno Liputan6.com apabila Anda masuk ke kata kunci KDRT di Twitter, media sosial tersebut akan memberikan sebuah banner yang bertuliskan: "Anda tidak sendirian. Kami siap membantu."
"Jika Anda atau perempuan yang Anda kenal mengalami atau berisiko mengalami kekerasan berbasis gender (termasuk KDRT), LBH APIK Jakarta dan Komnas Perempuan ada di sini untuk mendukung Anda."
Di sana tertera dua tautan yang jika di-klik bakal mengarahkan Anda ke kontak LBH Apik Jakarta melalui Linktree, serta ke akun Twitter Komnas Perempuan.
(Dio/Ysl)
Infografis Bentuk-Bentuk Kekerasan Seksual
Advertisement