Sukses

Startup Dagangan Hadirkan Belanja Online untuk Masyarakat Desa

Dagangan merupakan startup social commerce berbasis teknologi yang fokus melayani masyarakat di wilayah rural

Liputan6.com, Jakarta Startup asal Indonesia, Dagangan, memperkenalkan layanan pemenuhan kebutuhan primer untuk masyarakat pedesaan sehingga dapat berbelanja dari rumah, dengan barang belanjaan yang dikirim langsung dalam 1x24 jam tanpa ongkos kirim.

Dagangan merupakan startup social commerce berbasis teknologi yang fokus melayani masyarakat di wilayah rural.

Mereka mengklaim, efisiensi dan waktu biaya yang ditawarkan menjadi opsi yang menguntungkan, terutama bagi masyarakat yang tinggal di desa atau daerah kecil lain yang harus menempuh waktu hingga 2-3 jam perjalanan hanya untuk berbelanja di kota terdekat.

"Akses terhadap pemenuhan kebutuhan pokok secara lebih cepat dan mudah yang diciptakan Dagangan diharapkan dapat mengakselerasi pemerataan ekonomi," kata Ryan Manafe, CEO dan Co-Founder Dagangan dalam siaran persnya, dikutip Kamis (10/2/2022).

Menurut Ryan, masyarakat yang tinggal di desa kini memiliki kesempatan yang sama dengan masyarakat perkotaan dalam hal pemenuhan kebutuhan sehari-hari secara lengkap dan terjangkau, tanpa mengeluarkan biaya tambahan untuk pengiriman.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Hubs and Spoke

Berangkat dari adanya adanya kesenjangan terhadap akses kebutuhan sehari-hari di wilayah pedesaan, Dagangan mengimplementasikan model operasional hubs-and-spoke.

Mereka menjalin sinergi dengan tokoh masyarakat, pengusaha lokal, dan UMKM, di daerah pedesaan yang memegang peranan penting dalam berinteraksi dengan warga sekitar.

Pendekatan ini dinilai tepat dan efisien terutama untuk penetrasi ke daerah rural yang sebelumnya sulit dijangkau.

Maha Willy Chandra, COO dan Co-Founder Dagangan mengatakan, operasional hubs-and-spoke ini membantu para produsen besar baik skala nasional maupun internasional, untuk menjangkau daerah yang sebelumnya sulit dijangkau karena keterbatasan logistik.

"Saat ini kami memiliki lebih dari 40 hubs yang tersebar di beberapa titik diarea rural sehingga pengiriman kebutuhan pokok ke konsumen menjadi lebih cepat dengan biaya logistik yang lebih efisien," kata Chandra. 

3 dari 4 halaman

8 Ribu Wilayah

Suherna, salah satu pengguna Dagangan di Desa Prapag Lor, Kecamatan Losari, Brebes mengatakan, aplikasi tersebut membantunya menghemat waktu dan biaya. Ia juga bisa belanja dari rumah dan barang pesanan dapat diantar langsung ke rumahnya.

"Biasanya saya membutuhkan waktu 2-3 jam untuk menuju pasar dan membeli stok kebutuhan pokok," kata Suherna.

Model bisnis Dagangan pun disebut mampu menjadikan warga desa bisa memperoleh keuntungan dari partisipasinya sebagai distributor, reseller, maupun agen berbagai barang kebutuhan primer, bahkan sebagai pemilik warung atau pembeli eceran.

Dagangan pun mengatakan mereka juga mendukung pemberdayaan masyarakat dalam berwirausaha dengan memfasilitasi para produsen produk lokal unggulan dari berbagai daerah, untuk mengakses pasar yang lebih luas.

Mereka menyebut, kini ada ratusan produk lokal yang telah menjangkau pasar nasional melalui berbagai saluran distribusi, baik tradisional, modern, maupun digital.

Saat ini Dagangan telah melayani lebih dari 100 ribu transaksi dan menjangkau lebih dari 8 ribu desa di wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Perusahaan mengatakan ke depannya, Dagangan akan terus memperluas cakupan operasionalnya, baik di Jawa maupun luar pulau.

(Dio/Isk)

4 dari 4 halaman

Infografis 7 Tips Aman Belanja di Pasar Saat Pandemi Covid-19