Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 40 satelit internet Starlink yang diluncurkan SpaceX pada Kamis lalu kembali ke Bumi dan hancur di atmosfer.
Sekadar informasi, pekan lalu, SpaceX mengirim 49 satelit Starlink menggunakan roket Falcon 9 dari Kennedy Space Center dalam operasi rutin SpaceX.
Baca Juga
Sayangnya, setelah diluncurkan, ada badai geomagnetik yang menghantam atmosfer Bumi. Mengutip Cnet, Kamis (9/2/2022), badai geomagnetik ini disebabkan oleh matahari yang memuntahkan partikel angin matahari dan akhirnya menabrak Bumi.
Advertisement
Partikel tersebut mengacaukan medan magnet Bumi, mengganggu satelit, meningkatkan hambatan, dan mengacaukan orbitnya.
Menurut SpaceX, hal inilah yang terjadi pada 40 satelit Starlink, tepat setelah mereka ditempatkan ke orbit yang dituju.
Saat badai geomagnetik menghantam Bumi minggu lalu, hal ini meningkatkan hambatan atmosfer pada kumpulan satelit. SpaceX pun menempatkan satelit ke mode aman dan menerbangkannya ke tepi untuk meminalisasi hambatan dan berlindung dari badai.
"Sayangnya, analisis pendahuluannya memperlihatkan satelit tidak pernah keluar dan tidak bisa meningkat ke orbit," kata pihak SpaceX.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Puing Tak Sampai ke Tanah
SpaceX menyebut, satelit akan masuk kembali atau sudah memasuki atmosfer Bumi pada Selasa lalu. Hal ini langsung mengakhiri masa hidup singkat ke-40 satelit itu.
Ketika satelit bertabrakan dengan atmosfer, satelit ini dirancang untuk terbakar seluruhnya. Dengan demikian, tidak ada puing-puingnya yang mencapai tanah.
SpaceX memastikan, satelit-satelit yang sudah bertabrakan dengan atmosfer ini tidak menimbulkan risiko bagi satelit lainnya.
Advertisement
Astronom Sebut Starlink di Orbit Ganggu Teleskop
Terlepas dari itu, sejumlah astronom mengungkapkan perhatiannya terhadap makin banyaknya jumlah satelit Starlink yang dilepas ke orbit.
Pada Januari lalu, astronom yang bekerja di Zwicky Transient Facility menerbitkan studi yang memperlihatkan satelit Starlink menyebabkan goresan pada gambar teleskop dan ditengarai akan makin banyak masalah lainnya.
Sekadar informasi, SpaceX sudah meluncurkan lebih dari 2.000 satelit Starlink sejak 2018. Upaya ini dilakukan untuk menghadirkan internet satelit berkecepatan tinggi ke seluruh penjuru dunia, terutama di wilayah dengan akses terbatas.
(Tin/Isk)
Infografis Tentang Satelit
Advertisement