Liputan6.com, Jakarta - Huawei belum lama ini merilis smartphone terbarunya, Huawei P50 Pro. Perangkat ini mengunggulkan kemampuan kamera dalam desain Dual Matrix.
Tidak hanya itu, perangkat yang dibekali chipset Snapdragon 888 ini diklaim mampu menghasilkan performa mumpuni untuk memenuhi berbagai kebutuhan pengguna.
Baca Juga
Meski tanpa Google Mobile Services (GMS) yang berarti nihil dukungan layanan dan aplikasi ekslusif Google mulai dari Google Maps hingga YouTube, pihak Huawei mengaku tetap optimistis perangkat ini bisa memenuhi kebutuhan harian pengguna.
Advertisement
Hal ini karena Huawei P50 Pro ditopang layanan Huawei Mobile Service dengan toko aplikasi App Gallery.
Saat ini, pihak Huawei Indonesia mengklaim, 95 persen aplikasi-aplikasi harian yang dibutuhkan pengguna sudah ada di Huawei App Gallery.
Dari aplikasi peta, transportasi online, e-commerce, finansial, komunikasi, hingga aplikasi tracking Covid-19, PeduliLindungi.
Bagaimana pengalaman kami menggunakan perangkat Huawei P50 Pro, simak dalam ulasan berikut ini:
1. Desain
Huawei P50 Pro hadir dengan desain khas di bodi belakangnya. Perangkat ini memiliki frame kamera berbentuk dua cincin yang ukurannya besar-besar di bodi belakang bagian kanan.
Kedua cincin yang ditempatkan secara vertikal ini masing-masing memuat lensa kamera. Tiga lensa di cincin atas dan sebuah lensa telephoto di sisi bawah, lengkap dengan LED flash.
Selain bagian dua cincin yang menarik perhatian ini, bodi Huawei P50 Pro juga terkesan mewah dengan material kaca dan frame aluminium.
Dibandingkan pendahulunya, Huawei P40 Pro, Huawei P50 Pro hadir dengan desain lebih ramping dan bobot yang lebih ringan, yakni 195 gram. Sementara bodi Huawei P40 Pro memiliki bobot 206 gram.
Perangkat ini juga lebih nyaman digenggam ketimbang seri Mate yang agak lebar.
Di bagian depan, Huawei masih menggunakan panel layar lengkung di kedua sisi. Hal ini membuat tampilan layar terasa lebih luas. Layar Huawei P50 Pro berjenis OLED dan memiliki ukuran 6,6 inci dengan resolusi FHD Plus dengan refresh rate 120Hz.
Pada layar Huawei P50 Pro memiliki punch hole untuk menempatkan kamera selfie-nya.
Harus diakui, Huawei P50 Pro menyuguhkan desain smartphone yang berbeda dibandingkan pendahulunya. Desainnya lebih segar berkat kedua cincin yang tersemat di bodi belakang.
Selain itu perangkat ini juga nyaman saat digenggam atau dioperasikan dengan satu tangan.
Advertisement
2. Kamera
Kamera jadi aspek paling diunggulkan dari Huawei P50 Pro. Masih berkolaborasi dengan Leica, Huawei P50 Pro menyuguhkan empat kamera di bodi belakangnya.
Huawei P50 Pro memiliki empat kamera belakang yang terdiri dari lensa utama 50MP, lensa ultra-wide 13MP, lensa telephoto 64MP, dan lensa black&white 40MP. Sementara untuk selfie, ada kamera depan 13MP.
Huawei menyebut P50 Pro hadir dengan sistem kamera dual-matrix. Selain itu, Huawei menyatukan kemampuan dan kecanggihan beberapa lensa, yakni sensor multi-spektrum 10-channel, Huawei XD Optics, serta Tru-Chrome Image Engine.
Dengan kombinasi tersebut, kamera Huawei P50 Pro mampu menyelesaikan berbagai permasalah fotografi di smartphone, bahkan dalam skenario tersulit.
Huawei juga meningkatkan kemampuan monokrom yang bisa memperbarui white balance dan koreksi warna pada foto. Mode monokrom Huawei P50 Pro diklaim menghasilkan foto yang lebih klasik, tak hanya warna hitam dan putih tetapi juga warna lain seperti abu-abu untuk menambah kesan klasik.
Kemampuan foto malam hari Huawei P50 Pro pun ditingkatkan, menjadikan hasil foto malam hari lebih akurat.
Secara keseluruhan, dengan teknologi baru yang diterapkan, hasil foto di Huawei P50 Pro sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan pecinta fotografi mobile. Baik itu untuk foto objek makro, foto pemandangan, gedung, portrait, foto malam hari, hingga foto monokrom.
Begitu pula untuk perekaman video, kamera Huawei P50 Pro mampu menghasilkan video yang jernih, termasuk untuk video time lapse maupun slow motion.
3. Performa
Huawei P50 Pro dibekali chipset Snapdragon 888. Meski chip ini sudah memiliki dukungan konektivitas 5G, Huawei memilih untuk hanya menghadirkan kemampuan konektivitas jaringan 4G pada perangkat ini.
Sangat disayangkan, di saat vendor lainnya rajin merilis perangkat flagship yang sudah didukung konektivitas 5G, Huawei hanya menyertakan koneksi 4G.
Huawei beralasan, jangkauan jaringan 5G belum merata dan kemungkinan baru dalam 2 tahun atau lebih, jaringan komunikasi generasi kelima ini merata.
Padahal, kehadiran 5G bisa nilai jual tersendiri bagi sebuah perangkat, mengingat di sejumlah titik di kota besar Indonesia kini sudah dialiri 5G.
Terlepas dari itu, Huawei P50 Pro didukung RAM 8GB dan memori internal 256GB di Tanah Air. Berdasarkan penggunaan, paduan ini ditambah chipset Snapdragon 888 membuat perangkat Huawei P50 Pro cukup memuaskan baik untuk main gim dan mengakses berbagai fitur lain, terutama kamera.
Penggunaan untuk main gim Call of Duty atau Free Fire berlangsung dengan lancar. Bodi perangkat terasa cukup hangat ketika dipakai untuk main sekitar 30-40 menit. Namun, secara keseluruhan, performa perangkat tetap baik.
Kami juga melakukan pengujian benchmark dengan aplikasi AnTuTu Benchmark, hasilnya Huawei P50 Pro mendapatkan skor 566.831 poin.
Beralih ke baterai, Huawei P50 Pro didukung kapasitas baterai 4.360 mAh dan didukung kemampuan pengisian daya 66W. Perangkat bisa terisi penuh dalam waktu kurang dari 1 jam.
Dengan penggunaan normal, dalam hal ini untuk chatting di Telegram, main gim, mengakses kamera secara terus menerus, baterai perangkat bisa bertahan seharian.
Advertisement
4. Software
Operasional Huawei P50 Pro terbilang mudah. Tampilan font di EMUI 12 lebih apik dan terlihat rapi dengan deretan ikon yang juga lebih menarik.
Pengguna hanya perlu swipe layar ke kanan atau kiri untuk melihat deretan aplikasi yang ada di perangkat. Sementara untuk mengakses Control Panel dilakukan dengan swipe layar sebelah kanan atas ke bawah.
Untuk melihat notifikasi, pengguna bisa swipe layar sebelah kiri atas ke bawah.
Huawei P50 Pro mengusung sistem operasi EMUI 12 yang dilengkapi dengan layanan Huawei Mobile Services. Google masih absen mendukung layanan ponsel merek Huawei sejak beberapa tahun lalu.
Meski tanpa layanan Google, pihak Huawei mengklaim smartphone ini bisa memenuhi kebutuhan harian pengguna sebab 95 persen aplikasi sehari-hari sudah tersedia di App Gallery.
Jika aplikasi yang dicari tidak ada, Petal Search akan membantu pengguna menemukan aplikasi dalam bentuk apk dari sumber lain yang aman.
Sayangnya, berdasarkan penggunaan, nihilnya layanan Google masih membuat kami kesulitan untuk mengakses aplikasi yang menggunakan dukungan ekosistem Google.
Misalnya saat membuka aplikasi streaming Disney+ Hotstar, akan ada prompt yang menyebut aplikasi tidak bisa dijalankan karena membutuhkan layanan Google Play .
Sebagai imbasnya, pengguna masih tetap bisa streaming di Disney+ Hotstar, hanya tidak melalui aplikasi, tetapi melalui shortcut yang tersedia di App Gallery.
Shortcut memungkinkan perangkat membuka web aplikasi yang diinginkan dengan lebih cepat, layaknya jalan pintas. Pengguna bisa menempatkan Shortcut di halaman muka sehingga lebih mudah diakses.
Aplikasi sejenis yang juga bisa dibuka dengan Shortcut adalah YouTube. Mengingat aplikasi YouTube tidak tersedia di App Gallery, Shortcut memungkinkan pengguna lebih mudah mengakses YouTube meski tanpa dukungan GMS.
Bagi pengguna yang terbiasa menggunakan layanan Google, ketiadaan berbagai aplikasi ekslusif Google tentu terasa jadi hambatan menggunakan Huawei P50 Pro.
Satu hal yang menarik, Huawei P50 Pro didukung fitur Multiple Collaboration yang memudahkan koneksi smartphone ini dengan laptop dan tablet Huawei, juga dengan smartwatch dan perangkat wearable Huawei lainnya.
5. Kesimpulan
Huawei P50 Pro mungkin bukanlah sebuah smartphone yang sempurna. Perangkat seharga Rp 14,999 jutaan ini punya keunggulan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan saat kamu hendak membelinya.
Namun bagi kamu yang memang senang dengan inovasi baru, khususnya kamera yang mumpuni untuk fotografi mobile dan pecinta monokrom, Huawei P50 bisa jadi sebuah pilihan.
Tentunya kamu harus siap menyesuaikan diri dengan layanan Huawei. Berikut Tekno Liputan6.com rangkum berbagai kelebihan dan kekurangan perangkat ini:
Kelebihan:
- Perangkat hadir dengan desain yang unik namun tetap nyaman digenggam dengan satu tangan.
- Bodi perangkat terkesan kokoh.
- Hasil kamera apik dalam berbagai kondisi, termasuk kamera monokrom.
- Dukungan multiple collaboration memungkinkan Huawei P50 Pro dikolaborasikan dengan laptop Huawei maupun tablet Huawei. Hal ini memudahkan transfer file hingga pekerjaan
Kekurangan:
- Tidak didukung koneksi 5G, padahal di Indonesia, terutama di berbagai titik di kota besar sudah tersedia internet 5G bagi mereka yang ingin menjajalnya.
- App Gallery Huawei belum menyediakan aplikasi-aplikasi esensial seperti WhatsApp, Facebook, Instagram, hingga Gojek. Namun pengguna bisa saja mengunduh tiga file aplikasi milik Facebook itu melalui Apkpure namun tentu lebih nyaman jika sudah tersedia di App Gallery.
- Nihilnya layanan Google membuat pengguna harus menyesuaikan diri dengan HMS dan EMUI 12, terlebih aplikasi utama seperti Gmail, YouTube, Google Play Store dan lain-lain tidak terdapat di ponsel ini.
(Tin/Ysl)
Advertisement