Liputan6.com, Jakarta - Huawei baru-baru ini diketahui telah mengajukan sebuah panten teknologi kamera di smartphone yang tidak seperti biasanya.
Adalah LetsGoDigital yang mengungkap informasi tersebut berdasarkan database di The World Intellectual Property Organization (WIPO).
Baca Juga
Seperti yang bisa kamu lihat dari gambar render konsep di bawah, smartphone Huawei ini memiliki modul kamera berbentuk cincin dengan tiga lensa kamera--di atas, kanan, dan kiri, dan flash LED ganda di bagian bawahnya.
Advertisement
Sedangkan di tengah cincin tersebut, terlihat sebuah layar berbentuk bulat yang berfungsi sebagai viewfinder saat memotret dan merekam video.
Mengutip laporan LetsGoDigital via Gizchina, Selasa (15/2/2022), sistem kamera ini bakal melakukan pemindaian 3D pada wajah pengguna, dan juga menilai struktur kulit mereka.
Disebutkan, informasi tentang kondisi pori-pori, warna kulit, jerawat, kerutan, dan lain-lainya dapat dikumpulkan agar dianalisa.
Setelah dianalisa, software di smartphone Huawei akan membuat rekomendasi bagaimana cara jitu untuk memperbaiki kondisi kulit wajah yang bermasalah.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Bakal Segera Dirilis?
Walau memiliki kemampuan unik, kamera di ponsel terbaru Huawei ini juga masih tetap bisa mengambil foto atau video seperti biasanya.
Meski baru sebatas dokumentasi paten; Huawei tidak mengungkap kapan ponsel ini akan meluncur ke konsumen.
Dengan kemampuan di atas, besar kemungkinan Huawei bakal membawa teknologi tersebut ke lini ponsel yang stylish, seperti penerus Huawei P50 Pocket.
Advertisement
Huawei P50 Pro Meluncur Tanpa Kemampuan 5G
Huawei merilis flagship smartphone terbarunya di Indonesia, Huawei P50 Pro. Jika vendor smartphone lain menghadirkan kemampuan terhubung ke jaringan 5G di Huawei P50 Pro justru masih setia dengan konektivitas 4G.
Jadi, meski dirilis dengan prosesor Snapdragon 888 yang sudah mendukung 5G, Huawei memilih untuk tidak membekali perangkatnya dengan konektivitas 5G di Tanah Air. Huawei pun punya alasan tersendiri untuk hal ini.
Country Training Manager Huawei Consumer Business Group Indonesia, Edy Supartono, memaparkan keputusan ini didasari karena sebaran jaringan 5G yang belum merata di Indonesia. Itu sebabnya Huawei masih fokus menghadirkan perangkat 4G.
(Ysl/Tin)