Liputan6.com, Jakarta - Activision dikabarkan tidak akan merilis seri terbaru game Call of Duty pada 2023. Kabar ini diungkap lewat laporan dari Bloomberg.
Jason Schreier dari Bloomberg mengatakan, Activision tidak merilis seri baru Call of Duty setelah game Call of Duty: Vanguard buatan Treyarch kurang melejit di pasaran.
Baca Juga
"Para eksekutif mencurigai kegagalan Call of Duty: Vanguard gagal dipasaran karena telah dikanibal oleh seri game CoD sebelumnya," tulis Schreier yang dikutip dari The Verge, Kamis (24/2/2022).
Advertisement
Meski begitu, Activision tetap akan tetap meng-update konten seri Call of Duty lainnya. "Game CoD saat ini, terutama Call of Duty: Modern Warfare akan mendapatkan konten tambahan secara periode," kata Schreier.
Disebutkan, Treyarch dan Activision juga sedang mengembangkan judul game free-to-play online baru yang bakal meluncur di pasaran tahun depan.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Microsoft Akuisisi Activision Blizzard
Lebih lanjut, kabar penundaan game seri terbaru Call of Duty ini mencuat setelah Microsoft resmi mengakuisisi Activision Blizzard.
Pada kesepakatan ini, penerbit gim Call of Duty, World of Warcraft, dan Diablo tersebut dibeli seharga USD 68.7 miliar atau Rp 986 triliun.
Langkah Microsoft beli Activision Blizzard ini merupakan cara perusahaan bentukan Bill Gates itu bersaing dengan Sony dan Tencent di industri gim.
Advertisement
Ingin Tambah Deretan Gim di Xbox Game Pass
Mengutip The Verge, Rabu (19/1/2022), Microsoft sudah berencana untuk menambahkan deretan judul gim Activision ke Xbox Game Pass dan PC Game Pass setelah kesepakatan ini rampung.
“Setelah rampung, kami akan menawarkan sebanyak mungkin gim Activision Blizzard di dalam Xbox Game Pass dan PC Game Pass,” kata CEO Game Microsoft, Phil Spencer.
(Ysl/Isk)