Liputan6.com, Jakarta - Twitter peduli atas keselamatan masyarakat Ukraina di tengah serangan Rusia pada negara tersebut.
Kepedulian tersebut diwujudkan Twitter dengan ajakan kepada para penggunanya di Ukraina untuk mengunci dan memproteksi akun Twitter masing-masing.
Baca Juga
"Saat ini menjaga diri Anda tetap aman juga berarti mengamankan akun digital Anda," cuit Twitter, seperti dikutip dari Mashable, Jumat (25/2/2022).
Advertisement
Pesan ini cukup krusial bagi aktivis anti-perang Ukraina yang mencoba mengkoordinasikan upaya mereka secara online. Ambil contoh, di AS selama gerakan Black Lives Matter berlangsung pada 2020, penegak hukum menggunakan media sosial untuk melawan pengunjuk rasa.
Nah, kali ini dalam cuitan pemberitahuan berbahasa Ukraina yang diterjemahkan, Twitter memberikan petunjuk langkah demi langkah untuk kunci akun Twitter masing-masing.
When using Twitter in conflict zones or other high-risk areas, it’s important to be aware of how to control your account and digital information. Every situation is different, so here are some things to consider:
— Twitter Safety (@TwitterSafety) February 24, 2022
Pemberitahuan ini ditujukan pada pengguna Twitter di Ukraina yang khawatir informasi yang dibagikannya secara online bisa membahayakan mereka.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Utas 21 Cuitan
"Saat menggunakan Twitter di area konflik atau area berisiko lainnya, pengguna perlu tahu cara mengelola profil dan informasi digital Anda," kata Tim Keamanan Twitter, yang ditulis dalam bahasa Ukraina.
Dalam utas yang terdiri dari 21 cuitan itu, Twitter menautkan masing-masing instruksi keamanan akun terperinci dan praktik terbaik keamanan siber umum untuk menjaga akun pengguna.
"Menyiapkan two-factor authentication memastikan orang luar tidak bisa mengakses profil Anda," begitu bunyi salah satu cuitan Twitter.
Advertisement
Sarankan untuk Deactive Akun hingga Matikan Lokasi
Twitter juga menyarankan ke pengguna untuk men-deaktif akun masing-masing jika dirasa cara itu yang aman bagi pengguna di Ukraina.
"Jika menurut Anda paling aman adalah menghapus profil Twitter, Anda perlu menonaktifkannya terlebih dahulu. Setelah itu, nama pengguna, profil, dan tweet Anda tidak akan ditampilkan kecuali Anda mengaktifkannya kembali dalam waktu 30 hari," kata Twitter.
Twitter pun menyarankan pengguna untuk menyembunyikan alamat rumah hingga lokasi ketika mereka mengunggah cuitan, demi keamanan penggunanya.
(Tin/Ysl)
Â
Infografis Tentang Ukraina-Rusia
Advertisement