Sukses

Top 3 Tekno: Perang Siber Rusia-Ukraina Jadi Sorotan

Rusia dan Ukraina saling melakukan serangan siber dengan metode distributed-denial-of-service (DDoS).

Liputan6.com, Jakarta Rusia dan Ukraina saling melakukan serangan siber dengan metode distributed-denial-of-service (DDoS). Dalam perang siber itu beberapa situs web pemerintah dan organisasi afiliasi dari kedua negara terkena dampak.

Berita ini menjadi sorotan para pembaca di kanal Tekno Liputan6.com, Minggu (28/2/2022) kemarin.

Informasi lain yang juga populer datang dari Rusia yang memblokir Twitter di tengah serangan ke Ukraina.

Lebih lengkapnya, simak tiga berita terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com berikut ini.

1. Perang Siber Rusia-Ukraina, Saling Gencarkan Serangan Malware dan DDoS

Serangan siber terhadap situs web pemerintah Ukraina dan organisasi afiliasinya, menambah kepanikan di tengah serangan militer Rusia.

Menurut peneliti keamanan siber, malware penghapus data buatan hacker yang didukung Rusia telah menginfeksi ratusan komputer milik pemerintah Ukraina, termasuk di negara tetangga: Latvia dan Lithuania.

Mengutip AP News, Minggu (27/2/2022), para peneliti mengatakan serangan malware kemungkinan besar telah dipersiapkan selama tiga bulan.

Baca selengkapnya di sini 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

2 dari 3 halaman

2. Rusia Blokir Twitter di Tengah Serangan ke Ukraina

Seiring dengan serangan Rusia terhadap Ukraina memasuki hari keempat, Rusia blokir Twitter. Menurut kelompok pemantau internet NetBlocks, pemblokiran akses Twitter oleh Rusia ini dimaksudkan untuk menahan arus informasi.

NetBlocks menyebut, sejak Sabtu (26/2/2022) pagi, pihaknya melihat koneksi ke Twitter gagal atau sangat dibatasi di setiap penyedia telekomunikasi, mulai dari operator Rostelecom, MTS, Beeline, dan MegaFon.

Pengguna di Rusia masih bisa mengakses Twitter melalui layanan VPN, namun koneksinya memang dibatasi.

Baca selengkapnya di sini 

 

3 dari 3 halaman

3. Pejabat Ukraina Minta Tim Cook Blokir Produk dan Layanan Apple di Rusia

Wakil Perdana Menteri Ukraina, Mykhailo Fedorov mengirim surat terbuka kepada Apple, yang berisi permintaan agar perusahaan Amerika Serikat itu menghentikan memasok produk dan layanan kepada pengguna di Rusia.

Surat terbuka ini disampaikan oleh Fedorov pada Jumat sore waktu setempat, sebagai bagian dari respons pejabat Ukraina atas operasi militer yang dilancarkan Rusia di negara itu beberapa hari terakhir.

Dalam cuitan di akun Twitter-nya, dikutip Minggu (27/2/2022), Fedorov mengklaim telah menghubungi CEO Apple Tim Cook, untuk menutup Apple Store bagi warga Rusia, serta mendukung sanksi pemerintah AS.

Baca selengkapnya di sini 

Video Terkini