Liputan6.com, Jakarta - Netflix menyatakan tidak akan menayangkan sejumlah saluran yang dikelola oleh pemerintah Rusia, seperti yang baru saja diwajibkan oleh negara itu beberapa waktu lalu.
Keputusan ini tampaknya terkait dengan situasi operasi militer Rusia yang berlangsung di Ukraina hingga saat ini.
Baca Juga
"Mengingat situasi saat ini, kami tidak memiliki rencana untuk menambahkan saluran tersebut ke layanan kami," kata seorang juru bicara Netflix, seperti dikutip dari The Verge, Selasa (1/3/2022).
Advertisement
Beberapa waktu lalu, pengawas media Rusia, Roskomnadzor, meminta platform streaming itu menyiarkan siaran TV pemerintah kepada para pelanggan mereka di negeri beruang putih.
Kewajiban itu muncul setelah Roskomnadzor memasukkan Netflix ke dalam daftar layanan audio-visual pada penghujung Desember 2021.Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Wajib Patuh Hukum Rusia
The Moscow Times melaporkan, daftar itu dibuat di akhir 2020 dan berlaku untuk layanan streaming online dengan lebih dari 100 ribu pengguna setiap harinya.
Aturan ini mengharuskan layanan untuk mematuhi hukum di Rusia. Layanan yang terdaftar juga harus menyediakan akses streaming 20 saluran televisi federal utama negara itu.
Mulai Maret 2022, Netflix wajib menawarkan tayangan dari TV termasuk dari Channel One milik negara, NTV yang fokus pada hiburan, dan saluran internal Gereja Ortodoks Rusia, Spa, kepada pengguna di Rusia.Â
Advertisement
Tidak Promosikan Ekstremisme
Tak cuma wajib menawarkan siaran TV Rusia, mengutip Engadget, Netflix juga diminta mendirikan perusahaan Rusia.
Selain itu, platform tersebut tidak diizinkan untuk mempromosikan ekstremisme, pembatasan yang telah diterapkan terhadap pendukung oposisi anti-Kremlin atau pemerintah Rusia.
Netflix versi Rusia dioperasikan oleh Entertainment Online Service, anak perusahaan National Media Group, yang memiliki saham di Channel One.
Dikutip dari Variety, Netflix untuk saat ini masih menawarkan layanan mereka ke para pelanggannya di Rusia, sembari tetap memantau situasi yang terjadi secara cermat.
Usai serangan Rusia ke Ukraina, perusahaan-perusahaan teknologi sedang didesak untuk merespons kondisi itu, dengan mempertimbangkan operasional mereka di Rusia.
(Dio/Ysl)
Infografis Rusia Serang Ukraina dan Dalih Vladimir Putin
Advertisement