Sukses

Survei: Orang Indonesia yang Belanja Online untuk Ramadan Bakal Meningkat di 2022

Survei yang dilakukan The Trade Desk dan YouGov mencatat, 68 persen responden konsumen Indonesia, punya rencana belanja online di bulan Ramadan nanti.

Liputan6.com, Jakarta - Riset mengungkapkan akan semakin banyak masyarakat Indonesia yang belanja online, untuk kebutuhan bulan Ramadan tahun ini dibandingkan tahun lalu.

Survei yang dilakukan The Trade Desk dan YouGov mencatat, dua dari tiga atau 68 persen konsumen Indonesia, punya rencana berbelanja online di bulan Ramadan nanti. Angka ini meningkat 19 persen dari tahun ke tahun.

Dalam survei ini, seluruh data yang dimuat, kecuali disebutkan, diambil oleh YouGov Singapore, dengan jumlah sampel yang terlibat adalah 2.149 orang dewasa.

Survei dilakukan secara daring dari 10 sampai 14 Januari 2022, dengan data yang diambil merupakan representasi dari orang Indonesia berusia 18 tahun ke atas.

Dalam keterangannya, dikutip Selasa (1/3/2022), momen belanja bulan Ramadan akan dimulai pada akhir Februari, dan bakal semakin meningkat sepanjang Maret, sebelum sampai di puncaknya pada pertengahan April.

Laporan menunjukkan, meski konsumen sudah berencana untuk berbelanja secara intens dua sampai tiga pekan sebelum Idul Fitri, mereka juga berencana untuk berbelanja jauh sebelum bulan Ramadan.

Survei ini menemukan, 91 persen responden adalah konsumen yang terencana saat mereka membelanjakan THR-nya.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Angin Segar Bagi Pengiklan

Florencia Eka, Country Manager, The Trade Desk Indonesia mengatakan, survei ini adalah angin segar bagi para pengiklan di tengah ketidakpastian.

"Di tengah-tengah segala ketidakpastian, survei ini memberikan angin segar kepada para pengiklan sebab jumlah konsumen yang akan berbelanja di Ramadan tahun ini meningkat dibandingkan tahun lalu," kata Florencia.

Ia mengatakan, pengiklan yang memanfaatkan kesempatan ini dalam menyusun strategi mereka, akan menikmati keberhasilan aktivasi brand dan mampu menjadi pilihan utama bagi konsumen selama Ramadan, bahkan setelahnya.

Berdasarkan survei, ditemukan bahwa responden banyak menghabiskan waktu selama Ramadan di ranah digital.

Responden menyebutkan beberapa kanal di open internet mulai dari menonon TV dan film secara daring hingga streaming musik, sampai menonton video pendek dan membaca konten online.

Temuan ini menunjukkan, orang Indonesia akan menghabiskan lebih dari setengah waktu digital mereka di open internet, di mana kanal-kanal ini membuka peluang yang berharga bagi pengiklan modern.

3 dari 4 halaman

Keinginan untuk Keluar Rumah

Survei menemukan, 56 persen responden Indonesia tertarik untuk mencoba atau mempelajari tentang brand baru saat berbelanja kebutuhan Ramadan.

Temuan lainnya, satu dari tiga konsumen mengenal tentang brand baru dari iklan yang ditonton lewat platform over-the-top (OTT), dan satu dari lima konsumen mengenalnya dari layanan streaming musik.

Meski keinginan untuk belanja online meningkat, responden masih memiliki minat untuk belanja keluar rumah dan makan di restoran.

Tujuh dari 10 orang berencana untuk berbelanja secara offline, terutama untuk lima kategori barang yaitu bahan makanan, perabot rumah, kendaraan, peralatan rumah tangga, dan kebutuhan anak.

60 persen responden juga berencana untuk makan di luar rumah sebagai bagian dari perayaan Ramadan. Menurut Florencia Eka, di sini terdapat pergerakan konsumen yang berpindah antara online dan offline.

"Pengiklan sangat disarankan untuk mengkaji kembali pendekatan branding mereka dan memanfaatkan kekuatan strategi omni-channel (multi kanal) untuk mendekatkan diri dengan konsumen di setiap perjalanannya," kata Florencia.

(Dio/Ysl)

 

4 dari 4 halaman

Infografis Hari Belanja Online