Liputan6.com, Jakarta - Beberapa waktu yang lalu, pesawat terbesar di dunia, Antonov An-225 Mriya milik Ukraina, dilaporkan hancur dalam serangan Rusia di luar Kyiv dalam hari keempat perang di negara tersebut.
"Penjajah Rusia menghancurkan pesawat utama penerbangan Ukraina AN-225," kata kelompok Ukroboronprom bentukan pemerintah Ukraina, seperti dikutip dari Science Alert, Rabu (2/3/2022).
Baca Juga
Produsen senjata Ukroboronprom memperkirakan, pemulihan Antonov An-225 Mriya akan menelan biaya lebih dari USD 3 miliar (sekitar Rp 43,2 triliun) dan dapat memakan waktu hingga lebih dari lima tahun.
Advertisement
"Misi kami adalah memastikan biaya ini ditanggung oleh Rusia, yang dengan sengaja menimbulkan kerusakan pada penerbangan Ukraina," kata kelompok itu.Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kemampuan Mriya
Antonov-225 pertama kali dibangun sebagai bagian dari program aeronautika Soviet dan melakukan penerbangan perdana di tahun 1988. Mengutip CNN, Mriya hingga saat ini masih menjadi pesawat terberat yang pernah dibuat.
Pesawat dengan enam mesin turbofan ini hanya ada satu di dunia, yang dibuat oleh perusahaan Antonov yang berbasis di Kiev, yang pertama kali menghadirkan desainnya. Konstruksi pesawat kedua tidak pernah selesai.
Pesawat yang diberi nama Mriya ini memiliki panjang 84 meter dan dapat mengangkut hingga 250 metrik ton kargo dengan kecepatan 850 kilometer per jam. "Mriya" sendiri merupakan bahasa Ukraina untuk "mimpi."
Pembuatan AN-225 pertama kali dilatar belakangi perlombaan ke luar angkasa antara Uni Soviet dengan Amerika Serikat di tahun 1960-an dan 70-an.
Advertisement
Sejarah Antonov An-225 Mriya
Akhir tahun 1970-an, muncul kebutuhan untuk mengangkut muatan besar dan berat dari tempat perakitan mereka ke Baikonur Cosmodrome, bandar antariksai di Kazakhstan, tempat meluncurkan Yuri Gagarin tahun 1961.
Kargo itu adalah pesawat ruang angkasa Buran, jawaban Uni Soviet untuk Pesawat Ulang-alik NASA. Karena saat itu tidak ada pesawat yang mampu mengangkutnya, Antonov diperintahkan untuk mengembangkannya.
AN-225 juga sering digunakan untuk membantu mengangkut bantuan udara selama krisis di negara lain.
Pasca gempa bumi Haiti tahun 2010, mereka dipakai untuk membawa pasokan bantuan ke Republik Dominika. Di awal pandemi Covid-19, pesawat itu digunakan untuk mengangkut pasokan medis ke beberapa daerah.
(Dio/Ysl)
Infografis Rusia Vs Ukraina, Ini Perbandingan Kekuatan Militer
Advertisement