Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan video game Amerika Serikat, Electronic Arts alias EA, menghentikan penjualan produk dan konten gimnya di Rusia dan Belarusia, sebagai imbas dari perang yang berkecamuk di Ukraina.
Publisher The Sims hingga FIFA itu mengatakan, mereka bergabung dengan "banyak suara di seluruh dunia" untuk menyerukan perdamaian dan diakhirinya invasi.
Baca Juga
"Kami berdiri dalam solidaritas dengan rakyat Ukraina," tulis EA dalam pengumuman di blog resminya, dikutip Senin (7/3/2022).
Advertisement
"Kami telah membuat keputusan untuk menghentikan penjualan game dan konten kami, termasuk bundel mata uang virtual, di Rusia dan Belarus selama konflik ini berlanjut," kata perusahaan lebih lanjut.
Keputusan ini pun membuat gim-gim dan konten dari EA tidak akan tersedia untuk dibeli di etalase mereka di Rusia, baik di platform Origin, aplikasi EA, termasuk melalui toko dalam game.
"Kami juga bekerja sama dengan mitra platform kami untuk menghapus judul kami dari toko mereka dan menghentikan penjualan konten dalam game baru di wilayah tersebut," pungkas EA.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tarik Klub dan Timnas Rusia dari Game
Selain menghentikan penjualan di Rusia dan Belarusia, EA juga sempat menyatakan bahwa mereka menarik tim Rusia di gim olahraga mereka, termasuk NHL 22, FIFA 22, FIFA Online, dan FIFA Mobile.
EA, seperti dikutip dari The Verge, mengungkapkan bahwa proses penarikan klub dan timnas Rusia ini sudah mulai dijalankan.
Tim yang ditarik termasuk Tim Nasional Rusia dan klub profesional dari Negeri Beruang Putih. EA menyebut, keputusan ini dibuat "sesuai dengan mitra kami di FIFA" dan UEFA, serta IIHF.
Badan-badan yang menaungi olahraga sepak bola dan hoki dunia dan Eropa itu juga baru-baru ini melarang tim Rusia dari semua kompetisi hingga pemberitahuan lebih lanjut. NHL 22 pun juga menghapus klub Belarusia.
Advertisement
Serukan Perdamaian
"EA Sports berdiri dalam solidaritas dengan rakyat Ukraina dan seperti banyak suara lain di dunia sepak bola, menyerukan perdamaian dan diakhirinya invasi ke Ukraina," kata perusahaan itu dalam pernyataannya.
Selain menghapus tim, EA mengatakan bahwa mereka "secara aktif mengevaluasi perubahan terkait ke area lain dari game" mereka.
EA pun bergabung dengan beberapa pengembang gim yang menahan penjualan mereka di Rusia, sebagai imbas dari konflik yang terjadi di Ukraina.
Pekan lalu Wakil Perdana Menteri Ukraina Mykhailo Fedorov, di Twitter, meminta perusahaan gim: Xbox, PlayStation, Nintendo, Epic Games, Rockstar, Tencent, dll, mengambil langkah terkait konflik yang terjadi di negaranya.
(Dio/Ysl)
Infografis Bisnis Game di Indonesia
Advertisement