Sukses

Instagram Sembunyikan Follower Pengguna Akun Privat di Rusia dan Ukraina

Meta mengatakan hal ini dilakukan untuk membantu melindungi pengguna Instagram di Ukraina dan Rusia.

Liputan6.com, Jakarta - Induk Instagram dan Facebook, Meta, mengumumkan bahwa mereka akan menyembunyikan informasi pengikut atau followers, serta yang diikuti atau following, pada pengguna Instagram dengan akun privat di Rusia dan Ukraina.

Dalam pembaruan pengumuman mereka baru-baru ini tentang situasi di Rusia dan Ukraina, Meta mengatakan hal ini dilakukan untuk membantu melindungi komunitasnya di Ukraina dan Rusia.

"Ini berarti bahwa orang yang mengikuti akun pribadi yang berbasis di Ukraina dan Rusia tidak akan lagi dapat melihat siapa yang diikuti akun tersebut, atau siapa yang mengikuti mereka," tulis Meta.

Perusahaan juga menyatakan, mereka juga tidak menampilkan akun privat tersebut di daftar follower atau following orang lain, atau dalam fitur "mutual follows."

Menurut perusahaan asal Amerika Serikat itu, para pengguna Instagram di kedua negara pun sudah mendapatkan pemberitahuan soal perubahan tersebut.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Berikan Label di Stories

Dalam pengumuman yang sama, Meta juga mengatakan bahwa Instagram akan mengeluarkan label atau penanda, yang dapat dilihat seseorang saat membagikan tautan ke media pemerintah Rusia.

"Jika orang masih memilih untuk membagikan ulang postingan ini ke Stories mereka, kami akan menempatkan Stories tersebut dalam penyajian yang lebih rendah," tulis Meta.

Selain itu, media yang mendapatkan dukungan dari pemerintah Rusia, juga tidak akan direkomendasikan Instagram di bagian Explore dan Reels.

Dikutip dari The Verge, pemerintah Rusia sebelumnya telah memblokir akses ke Facebook, bersama dengan sejumlah media barat lainnya, demi mengontrol apa yang dilihat masyarakat tentang kejadian di Ukraina.

Menurut Statista, pengguna Instagram di Rusia diestimasikan lebih banyak ketimbang Facebook. Sementara WhatsApp, yang juga dimiliki Meta, merupakan aplikasi messaging yang paling digunakan di negara itu.

 

3 dari 4 halaman

Facebook Blokir Media Rusia

Di platform Facebook, Meta sebelumnya sudah memblokir page atau laman milik RT dan Sputnik di Uni Eropa. RT dan Sputnik merupakan dua media yang terafiliasi dengan pemerintah Rusia.

Dengan pemblokiran page milik kedua media tersebut, page Facebook dan Instagram RT dan Sputnik tidak bisa dilihat oleh pengguna yang ada di wilayah Uni Eropa.

"Kami menerima permintaan dari sejumlah pemerintah negara dan Komis Uni Eropa untuk mengambil langkah lebih jauh terkait media-media yang dikontrol pemerintah Rusia," kata Presiden Urusan Global Meta, Nick Clegg.

"Dengan situasi yang terjadi saat ini, kami mulai membatasi akses ke RT dan Sputnik di kawasan Uni Eropa," kata Clegg melalui akun Twitter, sebagaimana dikutip dari The Verge, Selasa (1/3/2022).

(Dio/Isk)

4 dari 4 halaman

Infografis Reaksi Global terhadap Serbuan Rusia ke Ukraina