Liputan6.com, Jakarta Akun Instagram Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia diretas oleh hacker. Namun, hingga kini belum diketahui identitas pelaku serangan.
Peretasan ini diungkapkan Menparekraf Sandiaga Uno. Terkait hal tersebut, ia mengaku telah berkoordinasi dengan sejumlah pihak, termasuk Instagram dan Meta atau Facebook.
Baca Juga
Seperti diketahui, akun Instagram Kemenparekraf diikuti lebih dari 800.000 orang. Dengan demikian, masyarakat akan mengalami kesulitan untuk mendapatkan informasi mengenai sejumlah kebijakan terkini.
Advertisement
"Bayangkan saja kalau ada sepasang suami istri atau keluarga yang ingin berlibur dan sedang ingin mengecek kebijakan terakhir mengenai penghapusan keharusan tes antigen untuk pelaku perjalanan dalam negeri," ungkap Sandiaga Uno.
"Dan dia tidak mendapatkan informasinya karena Instagram Kemenparekraf sedang diretas," sambungnya.
Pantauan Tekno Liputan6.com di Instagram, akun Kemenparekraf hingga saat ini menghilang atau tidak bisa ditemukan di kolom pencarian.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Â
Â
Fokus Pada Cyber Security
Sandiaga Uno menuturkan sangat fokus terhadap sektor digitalisasi, salah satunya adalah cyber security atau keamanan siber.
"Ini sesuai dengan apa yang sudah saya sampaikan sekitar setahun terakhir bahwa dalam sektor digitalisasi kita ini ada tiga yang kita betul-betul perlu memberikan fokus yang lebih besar lagi," ungkap Sandiaga Uno pada Kamis (10/3/2022).
Pertama mengenai cyber security atau keamanan siber. kedua, payments atau pembayaran dan ketiga adalah mengenai fintech atau investasi dan pembiayaan melalui technology platform.
Ketiga hal tersebut ditegaskan Sandiaga Uno harus segera diatasi, mengingat besarnya pembobolan aktivitas siber menimbulkan biaya yang sangat besar.
Advertisement
Utamakan Keandalan Pertahanan Siber
Oleh karena itu, dirinya kembali menekankan kepada jajarannya untuk memastikan keandalan dari pertahanan siber.
Sebab, hal tersebut tentunya juga membuka peluang usaha dan lapangan kerja bagi pelaku-pelaku Teknik Informatika (TI) di Indonesia.
"Jadi saya selalu menyerukan 'No Buzzer, But Create Anti Hacker'. Jadi bagaimana talenta-talenta kita yang hebat-hebat memiliki kemampuan serta keahlian di bidang cyber security, sehingga tidak terulang lagi," ungkap Sandiaga Uno.
"Apalagi dari eskalasi di Rusia dan Ukraina, tentunya kebijakan kita agar kita terlindungi dari potensi-potensi gangguan siber ke depan bisa kita hindari dan kita mitigasi," pungkasnya.
Beragam Model Kejahatan Siber
Advertisement