Sukses

Di Tengah Invasi Rusia, Aplikasi Penerjemah Tumbuh 71 Persen di Ukraina

Perusahaan riset pasar aplikasi mobile Sensor Tower melaporkan, unduhan pertama aplikasi penerjemah di Ukraina telah tumbuh 71 persen secara bulanan.

Liputan6.com, Jakarta - Jutaan orang Ukraina telah mengungsi ke negara-negara tetangga akibat invasi Rusia yang sedang berlangsung di wilayah tersebut. Mereka menghadapi sejumlah tantangan, dan salah satunya adalah hambatan bahasa.

Di tengah kondisi ini, perusahaan riset pasar aplikasi mobile Sensor Tower melaporkan, unduhan pertama aplikasi penerjemah di Ukraina telah tumbuh 71 persen secara bulanan.

"Dalam sembilan hari pertama bulan Maret, kata Sensor Tower, sepuluh aplikasi penerjemah teratas di App Store dan Google Play region Ukraina secara kolektif mengalami 198.000 pemasangan baru," kata ujar Sensor Tower.

Angka itu naik 71 persen, jika dibandingkan dengan sembilan hari pertama bulan Februari yang mencapai 116.000 saja.

Menurut Sensor Tower, ketidakpastian di tengah konflik ini juga mungkin berkontribusi pada peningkatan aplikasi pembelajaran bahasa.

Alasannya, aplikasi pembelajaran bahasa mungkin akan menjadi kebutuhan orang Ukraina saat mereka bersiap untuk pindah atau menyesuaikan diri di negara baru.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

2 dari 4 halaman

Tren Positif Aplikasi Belajar Bahasa

"Sepuluh aplikasi pembelajaran bahasa teratas mengalami sekitar 132.000 pemasangan dalam sembilan hari pertama bulan Maret, naik 47 persen secara bulanan dari 90.000 pada periode yang sama di bulan Februari," tutur Sensor Tower.

Menurut data Sensor Tower, tiga dari sepuluh aplikasi teratas berfokus secara khusus pada pembelajaran bahasa Polandia.

Tiga lainnya berpusat pada pembelajaran bahasa Inggris. Sementara itu, satu aplikasi lainnya berfokus pada pembelajaran bahasa Jerman.

3 dari 4 halaman

Pengungsi Ukraina Cari Tempat Berlindung via Tinder

Dalam upaya mencari perlindungan di negara-negara tetangga seperti Rumania, beberapa pengungsi Ukraina telah beralih ke tempat yang tidak terduga untuk meminta bantuan--salah satunya Tinder.

The New York Times menceritakan kisah salah satu individu tersebut, Anastasia Tischchenko. Dia dan temannya Natalia Masechko memposting 'penderitaan' mereka ke aplikasi Tinder ketika mereka meninggalkan rumah di Ivano-Frankivsk, sebuah kota berpenduduk sekitar 230 ribu orang yang terletak di Ukraina barat, selatan Lviv.

"Saya pikir ada banyak orang jujur ​​di dunia, dan beberapa dari mereka ada di Tinder," kata Tischchenko kepada The New York Times, dikutip dari Engadget, Selasa (15/3/2022).

Tak disangka, beberapa orang menggulir layar ke kanan di profilnya untuk menawarkan bantuan, termasuk seorang pria yang menghubungkan Tischchenko dan Masechko dengan seorang teman dari kenalannya untuk menemukan sebuah biara.

Biara itu kemudian dijadikan tempat mereka berdua bisa tidur saat berada di Siret, sebuah kota Rumania di perbatasan selatan dari Ukraina.

4 dari 4 halaman

Infografis Rusia Vs Ukraina, Ini Perbandingan Kekuatan Militer

Video Terkini