Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) memberikan penghargaan bagi sembilan pekerja telekomunikasi yang menjadi korban dalam penyerangan di Papua 2 Maret 2022 lalu.
"Pemerintah memberikan penghargaan bagi pejuang telekomunikasi," kata Menkominfo Johnny G. Plate dalam pemberian piagam penghargaan itu di Kantor Kemenkominfo, Jakarta, Kamis (17/3/2022).
Baca Juga
Johnny mengatakan, penghargaan ini diberikan agar jasa dan pengorbanan mereka dalam mengembangkan konektivitas digital hingga ke pelosok Indonesia, selalu diingat dan menjadi teladan.
Advertisement
"Dan selalu ingat kontribusi mereka tidak hanya dalam pemerataan jaringan telekomunikasi tapi juga andil besar besar mereka dalam pembangunan negeri kita," kata Johnny, mengutip siaran persnya.
Dalam kesempatan itu, Menkominfo mengungkapkan kabar tentang insiden itu sendiri dia terima ketika sedang berada dalam lawatannya ke Eropa pada awal Maret lalu.
"Saat kabar ini, saya dalam tugas perjalanan ke luar negeri dalam rangka mencari blended financing untuk kepentingan pembangunan infrastruktur TIK di hulu dan hilir," ujarnya.
Dia pun kembali mengungkapkan dukanya atas insiden yang berlangsung tersebut, yang menurutnya mempengaruhi ekosistem digital di Indonesia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tantangan yang Tidak Mudah
Menurut Menkominfo, upaya membangun infrastruktur digital untuk menghadirkan konektivitas digital nasional baik di daerah terpencil, tertinggal dan terdepan memiliki tantangan yang tidak mudah.
"Dari faktor bentang alam yang luar biasa, sarana transportasi dengan tantangan tersendiri hingga situasi keamanan," tuturnya.
Maka dari itu, Johnny pun mengapresiasi para pekerja yang mengabdikan diri di Papua, dan mengatakan mereka adalah pribadi yang luar biasa, dengan tugas mulia membangun infrastruktur digital.
"Penyerangan terhadap 9 pekerja PT PTT yang saat itu melakukan pemeliharaan infrastruktur TIK di site repeater B23 di Distrik Mulia Kabupaten Puncak di Papua memberikan rasa duka yang mendalam," imbuhnya.
Sementara, Dirut BAKTI Kemenkominfo Anang Latif, penghargaan untuk delapan orang korban dan seorang penyintas akibat tindak terorisme ini bukan hanya seremonial belaka.
"Delapan korban dan satu penyintas Pahlawan Telekomunikasi punya Keluarga yang terpaksa ditinggalkan. Acara ini memiliki makna memuliakan kehidupan atas perjuangan para korban dan penyintas," kata Anang.
Advertisement
PT PTT Sampaikan Duka
Direktur Utama PT Palapa Timur Telematika Leon M. Kakisma juga menyampaikan duka dan kesedihan yang mendalam.
"Kami sangat kehilangan atas kepergian sahabat, rekan, karyawan dan keluarga kami. Ketika kita semua berupaya membangun tol langit untuk mewujudkan akses telekomunikasi bagi rakyat Indonesia," ungkapnya.
Serangan terjadi pada 2 Maret 2022 sekitar pukul 03.00 WIT di Site Repeater B3 (CO 53M 756085 9585257) Distrik Mulia, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua.
Dalam insiden itu, delapan korban gugur adalah Bona Simanulang, Renal Tagase, Bili Gadi Balen, Jamaluddin, Syahrul Nurdiansyah, Eko Satyansah, Bebi Tabuni, dan Ibo. Sementara, satu penyintas adalah Nelson Sarira.
"Mari kita berdoa bersama agar para korban mendapat tempat terbaik," kata Menkominfo.
"Untuk Adinda Nelson semoga mendapat penguatan dan ketabahan dan segera pulih seperti semula. Ke depan kita berharap insiden serupa tidak terulang di wilayah mana pun di Indonesia," imbuhnya.
(Dio/Ysl)
Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia
Advertisement