Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) menyatakan dukungan penuh mereka untuk penyelenggaraan MotoGP 2022 Mandalika.
Kemenkominfo mengatakan, selain perizinan penggunaan dan pemantauan spektrum frekuensi radio, mereka juga menargetkan penguatan infrastruktur jaringan telekomunikasi di Nusa Tenggara Barat.
Baca Juga
Hal ini seperti diungkapkan oleh Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika, Ismail, dalam jumpa persnya di Kantor Gubernur NTB, Lombok, Sabtu (19/3/2022).
Advertisement
"Untuk mendukung pengembangan Mandalika sebagai salah satu Destinasi Pariwisata Super Prioritas akan dilakukan digitalisasi Nusa Tenggara Barat dengan penguatan infrastruktur jaringan telekomunikasi di seluruh wilayah Nusa Tenggara Barat," kata Ismail.
Dalam keterangan resminya, Ismail menyebutkan, selama gelaran Mandalika Grand Prix of Indonesia MotoGP 2022 pada 18 hingga 20 Maret 2022, mereka sudah mengeluarkan persetujuan dan Izin Stasiun Radio sebanyak kurang lebih 160 kanal frekuensi.
Kemkominfo mengatakan, kanal frekuensi ini digunakan untuk keperluan broadcasting atau penyiaran, komunikasi pembalap, komunikasi penyelenggara, serta reporter.Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pengukuran Kualitas Layanan Jaringan
Lebih lanjut, menurut Ismail, mereka juga telah mengeluarkan surat rekomendasi penggunaan perangkat sementara, untuk perangkat telekomunikasi yang menggunakan spektrum frekuensi radio yang dibawa dari luar Indonesia, untuk keperluan MotoGP 2022.
"Dengan topologi jaringan yang ada diharapkan dapat menyediakan kapasitas mobile broadband dengan range 10-50 MBps dan fixed broadband 20-100 MBps," kata Ismail.
Selain itu, dilakukan juga pengukuran kualitas layanan jaringan telekomunikasi dalam rangka persiapan pra-musim MotoGP Mandalika dan Presidensi G20 di kawasan Destinasi Pariwisata Super Prioritas Mandalika.
"Dalam pengukuran ini diperoleh hasil yang cukup baik dengan tiga penyelenggara seluler dominan yaitu Telkomsel, Indosat Ooredo Hutchison dan XL Axiata berada pada kisaran minimal 10 MBps dan maksimum 50 MBps."
Advertisement
Pemantauan Infrastruktur Telekomunikasi di NTB
Telah dilakukan juga pemantauan terhadap infrastruktur telekomunikasi di NTB, sesuai surat dari Pemerintah Daerah Nusa Tenggara Barat berkaitan dengan infrastruktur digital.
"Terdapat 85 desa sinyal lemah yang teridentifikasi dari data yang disampaikan Pemda NTB," kata Ismail.
Maka dari itu, kementerian bakal membangun infrastruktur telekomunikasi dan meningkatkan jangkauan serta kapasitas Base Transceiver Station (BTS). Menurut Ismail, dari 85 desa, terdapat 35 desa 3T yang akan dibangun oleh BAKTI Kementerian Kominfo.
"27 desa akan dibangun dengan peningkatan jangkauan dan kapasitas BTS eksisting Telkomsel, dan 23 Desa akan dibangun sebagai komitmen non 3T Telkomsel," kata Ismail.
"Diharapkan pembangunan dan peningkatan kapasitas ini sudah dapat diselesaikan pada awal kuartal ketiga 2022," pungkasnya.
(Dio/Ysl)
Infografis MotoGP Indonesia Mandalika 2022
Advertisement