- Amazon Web Services (AWS) baru saja mengungkap hasil riset terbaru tentang tingginya kebutuhan pelatihan untuk peningkatan kecakapan digital atau skill akibat pandemi.
Liputan6.com, Jakarta - Karena harus mengadopsi sistem kerja work from home (WFH, kerja dari rumah), 98 persen pekerja di Indonesia ingin meningkatkan kapasitas mereka di bidang digital.
Terutama dalam penerapan teknologi-teknologi digital dalam tugas sehari-hari mereka, sehingga mampu beradaptasi dengan dinamika baru di dunia kerja yang tercetus akibat pandemi global Covid-19.
Baca Juga
Dalam laporan AWS, diproyeksikan akan ada peningkatan sebanyak 17,2 juta karyawan di Indonesia butuh mengikuti pelatihan digital untuk mendukung kinerja mereka di tahun depan.
Advertisement
Adapun angka ini setara dengan 13 persen dari seluruh jumlah angkatan kerja di Indonesia. Namun demikian, hanya 36 persen perusahaan di Indonesia yang sudah siap menyelenggarakan pelatihan yang dibutuhkan.
Ini tentu akan berdampak pada daya saing perusahaan, terutama dengan tingkat produktivitas, inovasi, serta loyalitas karyawan di perusahaan-perusahaan tersebut.
Lewat laporan bertajuk “AWS Building Skills for the Changing Workforce” yang disiapkan oleh firma konsultan strategis dan ekonomi AlphaBeta, atas dukungan AWS diketahui juga bidang apa saja yang paling diminati.
“Kebutuhan untuk peningkatan skill digital mengalami peningkatan dari tahun ke tahun," kata Genevieve Lim, direktur AlphaBeta (bagian dari Access Partnership) untuk wilayah Asia Pasifik (APAC) saat sesi temu media secara online baru-baru ini.
"Laporan ini menunjukkan, pandemi Covid-19 telah mengakselerasi munculnya kebutuhan untuk penyelenggaraan pelatihan digital bagi pekerja dari kalangan teknologi maupun nonteknologi di Indonesia," ucapnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Bidang Cloud dan Keamanan Siber Paling Diminati
Menurut hasil riset, beragam pelatihan berbasis cloud, seperti peranti-peranti pengembang, software komunikasi berbasis cloud, software akuntansi, maupun software customer relationship management (CRM), akan menjadi yang paling banyak diminati nantinya di tahun 2025.
Setelah itu, skill di bidang keamanan siber juga sangat diminati oleh para pekerja. Sedangkan, program komputasi cloud level atas masuk ke dalam 10 besar jenis kecakapan digital paling banyak diminati di Indonesia.
76 persen dari kalangan pekerja di Indonesia sadar akan perlunya mengikuti pelatihan kecakapan cloud di 2025 untuk meningkatkan jenjang karir mereka.
Advertisement
Pemulihan Ekonomi dari Pandemi
Genevieve mengatakan, “Bertransisi menuju ke perekonomian digital-first menjadi kunci dalam upaya pemulihan ekonomi dari dampak pandemi COVID-19, sekaligus membangun fondasi perekonomian yang makin kuat di masa depan."
Untuk pencapaian ini, tentu perlu kolaborasi dan peran serta pemerintah bersama-sama dengan kalangan perusahaan, karyawan, penyelenggara pelatihan dalam turut mendukung terpenuhinya kebutuhan penyelenggaraan pelatihan digital.
Saat ini, AWS sudah berinvestasi hingga ratusan miliar dollar secara global sebagai bentuk komitmennya dalam menghadirkan program pelatihan cuma-cuma untuk peningkatan kecakapan di bidang komputasi cloud hingga bagi 29 juta peserta.
AWS Tawarkan 500 Program Pelatihan Digital
AWS menawarkan lebih dari 500 program pelatihan digital gratis bagi siapapun yang berminat untuk belajar dan punya akses internet. Dari sekian program pelatihan, 200 di antaranya adalah program pelatihan dalam Bahasa Indonesia.
Guna menyiapkan profesional masa depan yang tengah meniti awal karirnya di bidang cloud, serta dalam membangun kerangka program pengembangan SDM dalam memasuki dunia kerja baru.
AWS sendiri telah berkolaborasi dengan sejumlah institusi pendidikan tinggi, lembaga nirlaba, lembaga pengembangan kualitas SDM, pemerintah, hingga organisasi perusahaan dalam menyelenggarakan program pelatihan digital.
(Ysl/Isk)
Advertisement