Liputan6.com, Jakarta - OVO mengklaim jumlah investor terdaftar di OVO Invest kini mencapai lebih dari satu juta, terhitung setahun sejak pertama kali dirilis pada awal 2021 lalu.
Menurut OVO, angka tersebut merepresentasikan setidaknya 15 persen dari total investor reksa dana di Indonesia.
Perusahaan pun baru-baru ini meriis produk investasi saham Cipta OVO Ekuitas yang dikelola oleh manajer investasi Ciptadana dan Eastspring Investments Value Discovery Kelas A kelolaan Eastspring Indonesia.
Advertisement
Produk baru itu akan melengkapi portofolio produk investasi reksa dana pendapatan tetap dan pasar uang yang sudah ada di OVO Invest.
Baca Juga
David Sondakh, Senior Vice President Investments di OVO, memaparkan bagaimana perusahaan melakukan edukasi seputar investasi.
"Yang selama ini kami gaungkan bersama seluruh mitra dan pemangku kepentingan menitikberatkan pada kemudahan dalam melakukannya, seperti contohnya berinvestasi dengan layanan OVO Invest," ujar David.
Lalu edukasi yang tidak kalah menarik, menurut David, terletak pada sisi keterjangkauannya.
"Untuk berinvestasi melalui OVO Invest bisa dilakukan mulai dari hanya Rp10.000. Hal ini menampik stigma yang selama ini ada di masyarakat bahwa berinvestasi memerlukan dana yang besar," tutur David.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Â
Tingkat Inklus
Saat ini tingkat inklusi keuangan masyarakat Indonesia yang mencapai 76,19 persen masih didominasi oleh penggunaan produk dan jasa keuangan sektor perbankan.
Lebih spesifik di jasa keuangan sektor pasar modal, tingkat inklusi masih rendah, yakni hanya di kisaran 1,55 persen. Kondisi ini juga tecermin dari masih rendahnya keyakinan masyarakat terhadap lembaga jasa keuangan di sektor pasar modal yang hanya mencapai 1,24 persen.
Seiring dengan upaya edukasi dalam membangun kesadaran berinvestasi sejak dini, minat masyarakat untuk berinvestasi di sektor pasar modal atau reksa pun meningkat.
Data Kustodian Sentral Efek Indonesia mencatat, jumlah investor pasar modal pada akhir Februari 2022 mencapai hampir 8,1 juta. Angka itu melonjak 108,7 persen atau naik lebih dari dua kali lipat dibandingkan akhir 2020 yang baru 3,88 juta investor.
Â
Advertisement
Investor Penopang
Lonjakan jumlah investor pasar modal utamanya ditopang oleh peningkatan jumlah investor reksa dana yang melesat hingga 136 persen dari 3,17 juta investor pada Desember 2020 menjadi 7,49 juta investor pada Februari 2022.
"Lonjakan jumlah investor reksa dana yang secara umum yang naik secara signifikan merupakan sebuah pencapaian fantastis," ujar David.
Oleh sebab itu, kata David, OVO melalui layanan OVO Invest akan selalu berupaya konsisten menjaga kepercayaan investor dan mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya berinvestasi sejak dini.
Layanan dan fitur OVO Invest merupakan hasil kolaborasi dengan Bareksa. Dalam hal ini, Bareksa bertindak sebagai APERD (Agen Penjual Reksa Dana) menawarkan berbagai produk reksa dana, mulai dari pendapatan tetap, pasar uang, baik konvensional maupun syariah, dan yang terbaru reksa dana saham/ekuitas.
Masing-masing dari produk reksa dana dikelola oleh manajer investasi berizin OJK, seperti Manulife Aset Manajemen Indonesia, Syailendra Capital, Bahana TCW Investment Management hingga Eastspring Indonesia.
Infografis Peringkat Investasi Indonesia
Advertisement