Sukses

Pentingnya Edukasi Soal NFT, Aset Kripto, dan Metaverse

CMO Pintu, Timothius Martin, menuturkan edukasi menjadi hal penting agar masyarakat Indonesia bisa memahami kegunaan teknologi baru, seperti NFT, aset kripto, hingga metaverse.

Liputan6.com, Jakarta - Industri digital yang tumbuh kian pesat tidak dimungkiri memberikan perubahan dari sisi teknologi maupun investasi. Karenanya, kini muncul sejumlah produk yang dikenal sebagai NFT hingga metaverse.

Dengan perubahan yang begitu cepat, CMO Pintu Timothius Martin, menuturkan edukasi menjadi hal penting agar masyarakat Indonesia bisa memahami kegunaan teknologi tersebut. Pernyataan itu diucapkan Timothius saat event Seluler Congress 2022 yang bertemakan Winning in Digital Ecosystem.

Dalam sub-tema 'NFT, Kripto, dan Metaverse: The Next Big Things?', Timothius menjadi pembicara bersama dengan Direktur Utama Smartfren Merza Fachys, Chief Technology Officer Populix Jonathan Benhi, dan Ekonom Indef Nailul Huda.

"Indonesia saat ini masih dalam tahap discovery atau stage paling awal sekali untuk adopsi kripto, NFT, maupun Metaverse. Untuk itu, diperlukan edukasi lebih komprehensif agar masyarakat lebih memahami kegunaan teknologi tersebut serta terhindar dari project tidak bertanggung jawab," tuturnya seperti dikutip dari keterangan resmi, Selasa (5/4/2022).

Terlebih, menurut Timothius, aplikasi Pintu melihat saat ini investor aset kripto di Indonesia sudah berada di tahap tipping point, mendekati mass adoption. Dengan kata lain, jumlahnya telah jauh melampaui investor pasar modal.

"Hanya dalam kurun waktu dua tahun belakangan ini, investasi pada aset crypto sangat populer dan digemari oleh masyarakat Indonesia. Hal ini membuktikan sambutan positif masyarakat terhadap instrumen investasi aset crypto yang masih tergolong baru," tuturnya menjelaskan.

Pertumbuhan itu juga dapat dilihat dari survei yang dilakukan Populix pada 1.000 responden untuk mengetahui investasi yang paling populer di Indonesia. Hasilnya, lima investasi teratas di Indonesia adalah emas, saham, reksa dana, aset kripto, dan properti.

Dalam survei itu, Populix juga mengungkap beberapa alasan sebuah apliikasi dipilih masyarakat untuk melakukan investasi aset kripto, seperti desain yang sederhana, aplikasi mudah digunakan, monitor harga real time, investasi dengan modal kecil, keamanan, transparansi, dan kehadiran call center.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

2 dari 4 halaman

Pengembangan Aplikasi Pintu

Dengan tingginya minat masyarakat, menurut Timothius, aplikasi Pintu hadir sebagai solusi yang memudahkan penggunanya dalam melakukan investasi aset kripto. Hal itu dapat dilihat dari fitur yang tersedia, user interface yang ramah, fitur dollar cost averaging (DCA), hingga bisa berinvestasi mulai dari Rp 11.000.

"Selain itu dari tingkat keamanan kami telah terdaftar di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) serta bekerja sama dengan kustodian ternama, seperti Coinbase, lalu kami juga mengasuransikan aset guna meminimalkan risiko penyalahgunaan yang tidak diinginkan," ujarnya menjelaskan.

Tidak hanya itu, ia juga mengapresiasi regulasi yang dibuat oleh Kementerian Perdagangan melalui Bappebti. Sebab, Indonesia menjadi salah satu negara paling maju di Asia yang mengatur pemain aset kripto dan ditunjukkan lewat pembentukan bursa.

 

3 dari 4 halaman

Bursa Aset Kripto di Indonesia

Menurut Timothius, pemerintah melalui Bappebti tengah menyiapkan pembentukan bursa aset kripto di Indonesia dan diprediksi hadir di tahun. Apabila rencana ini terwujud, bursa kripto ini akan menjadi yang pertama di dunia.

"Aset kripto, NFT, dan Metaverse, dan segala teknologi blockchain lainnya tidak dapat dibendung lagi kehadirannya. Maka yang paling utama kami lakukan adalah memberikan edukasi bagi seluruh masyarakat sebelum memulai berinvestasi," ujarnya menutup pernyataan.

(Dam/Isk)

4 dari 4 halaman

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia

Video Terkini