Liputan6.com, Jakarta - Telkomsel memulai upgrade 3G ke 4G, Maret 2022. Dengan peningkatan ke 4G, layanan 3G dihapus.
Dikatakan oleh Direktur Network Telkomsel, Nugroho, pengalihan layanan 3G ke 4G membuat pelanggan bisa mendapatkan layanan data (internet) yang lebih cepat dan latensi yang lebih rendah.
Baca Juga
Pengalihan 3G ke 4G juga merupakan bentuk efisiensi karena perusahaan tidak lagi menjalankan teknologi yang tidak diperlukan.
Advertisement
Spektrum frekuensi yang tadinya dipakai untuk menggelar 3G pun bisa digunakan untuk teknologi lainnya. Untuk apa?
Vice President RAN Engineering and Project Telkomsel, Akhmad, mengatakan, "Setelah (spektrum frekuensi 3G) dibebaskan kami pastinya akan langsung upgrade ke 4G."
Akhmad merinci, Telkomsel menggelar layanan 3G di pita frekuensi 2.100 MHz dengan lebar pita 15 MHz.
Setelah dibebaskan, pita 2.100 MHz selebar 15 MHz ini akan dipakai untuk 4G dan di beberapa lokasi akan dikombinasikan dengan 5G menggunakan teknologi Dynamic Spectrum Sharing (DSS).Â
Saat ini, Telkomsel mengoperasikan layanan 2G, 3G yang sebentar lagi akan dimatikan dan akan dioptimalkan untuk 4G dan 5G.
Spektrum frekuensi yang dimiliki Telkomsel pun jika ditotal memiliki lebar pita 155 MHz dengan dua cara pengantaran, yakni FDD (Frequency Division Duplexing) dan TDD (Time Division Duplexing). Rinciannya adalah:
- Spektrum frekuensi 900 MHz selebar 15 MHz karena TDD dan FDD menjadi 30 MHz, pita frekuensi ini dipakai untuk menggelar layanan 2G.
- Spektrum frekuensi 1.800 MHz (1,8 GHz) selebar 22,5 MHz, karena menggunakan TDD dan FDD menjadi 45 MHz, pita frekuensi ini dialokasikan untuk menggelar layanan 2G.
- Spektrum frekuensi 2.100 MHz (2,1 GHz) selebar 15 MHz, karena menggunakan TDD dan FDD menjadi 30 MHz.
Saat ini masih dialokasikan untuk 3G, namun setelah dialihkan, akan dipakai untuk 4G sepenuhnya dan di beberapa lokasi dikombinasikan dengan 5G.
- Spektrum frekuensi 2.300 MHz (2,3 GHz) dengan lebar 50 MHz yang dialokasikan untuk menggelar 4G dan 5G.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Alasan Telkomsel Alihkan 3G ke 4G
Direktur Network Telkomsel Nugroho mengatakan, alasan perusahaan meng-upgrade layanan 3G ke 4G karena ingin memberikan pengalaman internet yang lebih baik untuk pelanggan-pelanggannya.
Menurutnya, layanan 3G menghasilkan internet yang lebih lambat ketimbang 4G. Selain itu, ketika pelanggan menggunakan 3G untuk menelepon, pada saat yang sama mereka tidak bisa menggunakan koneksi internet.
Sementara pada 4G, pelanggan bisa tetap melakukan koneksi internet dengan tethering dan bertelepon menggunakan VoLTE (voice over LTE) secara bersamaan.
"Itulah alasan utama Telkomsel upgrade 3G ke 4G, karena dengan 4G ditambah dengan VoLTE, pengalaman pengguna meningkat secara signifikan," tutur pria yang karib disapa Nugie, dalam pengecekan proses upgrading BTS 3G ke 4G di Telkomsel Smart Office Jakarta, Rabu (6/4/2022).
Alasan kedua adalah melakukan inovasi guna efisiensi operasional perusahaan. Maksudnya begini, Telkomsel kini memiliki layanan 2G, 3G, 4G, hingga 5G. Menurut Nugie, layanan 2G, 3G, dan 4G yang berjalanan bersamaan dianggap sebagai duplikasi yang tidak perlu.
Menurutnya layanan suara bisa diberikan dari 2G. Sementara untuk data bisa memakai 4G dan 5G.
"Jadi buat apa 3G? Karena untuk memastikan terus memimpin, kami harus terus berinovasi agar operasional lebih efisien, jadi kami memutuskan hanya ada layanan 2G untuk panggilan suara, serta 4G dan 5G untuk konektivitas data," tuturnya.
Dengan mengalihkan BTS 3G ke 4G, Telkomsel tidak perlu memelihara teknologi yang sifatnya sudah tidak diperlukan. Kini sumber daya Telkomsel bisa difokuskan untuk mengembangkan use cases lainnya.
Efisiensi lainnya terkait dengan spektrum frekuensi. Sebagai sumber daya yang bersifat terbatas, Telkomsel perlu memastikan spektrum yang terbatas ini dimanfaatkan untuk memberikan pengalaman pelanggan yang maksimal.
Nugie menyebut, saat ini untuk kecepatan download, Indonesia ada di posisi ke-129 di dunia. Tertinggal jauh dari Qatar yang berada di urutan pertama.
"Karena frekuensi merupakan sumber daya terbatas, kami merasa punya tanggung jawab moral untuk menggunakannya dengan sebaik-baiknya, sekaligus mendukung program presiden untuk percepatan transformasi digital di Tanah Air," ujar Nugie.
Advertisement
Persiapkan 2 Tahun Sebelum Hapus 3G
Setelah 16 tahun kehadirannya, Telkomsel memutuskan untuk menyetop layanan 3G. Bagi Telkomsel, menonaktifkan layanan 3G tidaklah serta merta.
"Kami mulai merencanakan untuk mematikan 3G sejak dua tahun lalu. Butuh banyak planning, karena kami harus memastikan kehadiran 4G merata," katanya.
Kini setelah dirasa siap menonaktifkan 3G, Telkomsel menyebut kepuasan pelanggan adalah alasan utama 3G digantikan dengan 4G.
"Bayangkan kalau saat ini pelanggan mengakses platform digital seperti e-commerce dan Zoom dengan 3G, pasti sangat melelahkan. Dengan beralih dari 3G ke 4G, Telkomsel membawa digitalisasi ke Indonesia," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Dirjen SDPPI Kemkominfo Ismail juga mengatakan, peningkatan layanan internet sangat dinantikan masyarakat Indonesia mengingat jaringan komunikasi kini jadi salah satu kebutuhan pokok.
"Lebih dari 90 persen koneksi masyarakat ke internet menggunakan internet seluler. Kami mengapresiasi langkah Telkomsel untuk beralih dari 3G ke 4G, karena masyarakat akan dilayani jaringan yang lebih baru, yang menyuguhkan internet lebih cepat dan latensi lebih rendah," ujarnya.
Ismail pun berpesan agar migrasi dari 3G ke 4G dilakukan Telkomsel dengan terukur dan terarah, mempertimbangkan agar layanan kepada pelanggan tidak terganggu.
(Tin/Isk)