Liputan6.com, Jakarta Belakangan ini sejumlah akun media sosial, terutama Twitter dan Instagram, milik kementerian dan lembaga di Indonesia kerap diretas dan dibajak, lalu kemudian digunakan untuk hal yang tak semestinya.
Terkini, akun milik Twitter milik Dewan Pers @dewanpers dibajak untuk digunakan sebagai lapak jualan NFT oleh hacker tak dikenal.
Baca Juga
Sebelumnya, akun media sosial Twitter resmi Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dengan nama @kkpgoid juga mengalami nasib serupa.
Advertisement
Begitu pula akun Instagram Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia yang juga diretas oleh hacker dan akun tersebut sempat menghilang.
Lantas, mengapa akun media sosial kementerian dan lembaga rentas diretas dan dibajak?
Alasan mengapa kasus ini selalu berulang, menurut pakar sekaligus praktisi keamanan siber, Alfons Tanujaya, karena akun media sosial itu tidak dimaintain dengan baik.
"Kalau akun kementerian dibajak harusnya malu yah, kok institusi negara yang follower-nya sudah sedemikian banyak tidak dimaintain dengan baik," ujar Alfons kepada Tekno Liputan6.com, Sabtu (9/4/2022).
"Masih bagus dipakai untuk jualan NFT, bagaimana kalau dipakai untuk propaganda, fitnah atau menjual barang-barang yang melanggar hukum, seperti pornografi atau barang bajakan," sambungnya.
Ia menuturkan saat ini memang kesadaran atas pentingnya aset digital perlu digalakkan.
"Dalam hal ini pemerintah juga harus memiliki modal dasar yang kuat untuk mengamankan aset digital milik kemeterian atau lembaga," ucapnya memberikan saran kepada pemerintah.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Â
Â
Tips Agar Media Sosial Sulit Diretas
Untuk mencegah peretasan akun media sosial, Alfons menyarankan untuk melakukan 'Call Paman One-time'. Berikut ini penjabarannya.
Call: Pakai Truecaller untuk mengidentifikasi scam dan spam dari selular.
Paman (password manager), gunakan password manager untuk menyimpan informasi akun digital. Dan gunakan password manager cloud jika berbagi kredensial. Password akan disimpan dengan sangat aman dan tetap bisa dibagikan jika ada akun digital yang dikelola bersama.
One time: One time password (OTP). Aktifkan OTP/TFA pada akun digital supaya kalau kredensial akun berhasil dicuri, akun tetap aman dan tidak bisa diambil alih.
Sebelumnya, akun Twitter Dewan Pers dengan nama @dewanpers dibajak oleh hacker tak dikenal untuk diigunakan sebagai lapak jualan aset non-fungible token (NFT)
Pantauan Tekno Liputan6.com, Sabtu (9/4/2021), saat ini akun bercentang biru milik Dewan Pers itu tidak memiliki foto profil. Sejumlah kicauan sebelumnya juga sudah menghilang.
Kabar pembajakan akun Twitter ini pun diinformasikan oleh Direktur Eksekutif Southeast Asia Freedom of Expression Network (Safenet), Damar Juniarto, melalui Twitter.
"Akun Twitter @dewanpers kena retas sejak kemarin. Semoga cepat ditangani karena sudah seharian isinya jadi segala rupa. Saatnya perkuat keamanan digital dengan sejumlah langkah digital hygiene : ganti password, 2FA, manajemen identitas," tulis @DamarJuniarto.
Selain itu, sejumlah warganet juga berkomentar soal pembajakan akun Twitter Dewan Pers.
"Pantesan kok kemaren postingnya kek akun personal, saya pikir miminnya lupa ganti akun," tulis seorang warganet.
"@dewanpers kayaknya dibajak. @CCICPolri tolong dibantu," cuit warganet lainnya.
"Wah akun @dewanpers kayaknya dibajak atau dihack orang," timpal yang lainnya.
"Kenapa akun @dewanpers, bisa gitu yak kena tweet bomb," tanya seorang warganet seraya merasa penasaran
Hingga berita ini naik, belum ada tanggapan dari pihak Dewan Pers.
Advertisement
Akun Twitter KKP Juga Jadi Korban
Akun Twitter Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dengan nama @kkpgoid juga diretas oleh hacker tak dikenal.
Pantauan Tekno Liputan6.com, Kamis (31/3/2022), akun Twitter @kkpgoid diketahui teleh diretas sejak Rabu (30/3/2022) kemarin.
Peretas menjadikan akun Twitter resmi KKP sebagai lapak untuk berjualan atau mempromosikan aset digital non-fungible token alias NFT.
"PRESALE IS LIVE NOW! 666 PSSSSD available RIGHT NOW!, GRAB BEFORE SOLD OUT! Only the people we follow can MINT! We will be live at 7:00 PM to debrief, join us," demikian salah satu cuitan yang diunggah pekaku menggunakan akun Twitter @kkpgoid.
Peretasan ini diduga ada kaitannya dengan akun Twitter @ThePossessedNFT karena sebagian besar cuitan yang dipromosikan merupakan karya NFT dari akun itu.
Instagram Kemenparekraf Juga Sempat Diretas
Akun Instagram Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia juga sempat diretas oleh hacker. Namun, hingga kini belum diketahui identitas pelaku serangan.
Peretasan ini diungkapkan Menparekraf Sandiaga Uno. Terkait hal tersebut, ia mengaku telah berkoordinasi dengan sejumlah pihak, termasuk Instagram dan Meta atau Facebook.
Seperti diketahui, akun Instagram Kemenparekraf diikuti lebih dari 800.000 orang. Dengan demikian, masyarakat akan mengalami kesulitan untuk mendapatkan informasi mengenai sejumlah kebijakan terkini.
"Bayangkan saja kalau ada sepasang suami istri atau keluarga yang ingin berlibur dan sedang ingin mengecek kebijakan terakhir mengenai penghapusan keharusan tes antigen untuk pelaku perjalanan dalam negeri," ungkap Sandiaga Uno.
"Dan dia tidak mendapatkan informasinya karena Instagram Kemenparekraf sedang diretas," sambungnya.
Pantauan Tekno Liputan6.com di Instagram, akun Kemenparekraf hingga saat ini menghilang atau tidak bisa ditemukan di kolom pencarian.
Â
Fokus Pada Cyber Security
Sandiaga Uno menuturkan sangat fokus terhadap sektor digitalisasi, salah satunya adalah cyber security atau keamanan siber.
"Ini sesuai dengan apa yang sudah saya sampaikan sekitar setahun terakhir bahwa dalam sektor digitalisasi kita ini ada tiga yang kita betul-betul perlu memberikan fokus yang lebih besar lagi," ungkap Sandiaga Uno pada Kamis (10/3/2022).
Pertama mengenai cyber security atau keamanan siber. kedua, payments atau pembayaran dan ketiga adalah mengenai fintech atau investasi dan pembiayaan melalui technology platform.
Ketiga hal tersebut ditegaskan Sandiaga Uno harus segera diatasi, mengingat besarnya pembobolan aktivitas siber menimbulkan biaya yang sangat besar.
Oleh karena itu, dirinya kembali menekankan kepada jajarannya untuk memastikan keandalan dari pertahanan siber.
Sebab, hal tersebut tentunya juga membuka peluang usaha dan lapangan kerja bagi pelaku-pelaku Teknik Informatika (TI) di Indonesia.
"Jadi saya selalu menyerukan 'No Buzzer, But Create Anti Hacker'. Jadi bagaimana talenta-talenta kita yang hebat-hebat memiliki kemampuan serta keahlian di bidang cyber security, sehingga tidak terulang lagi," ungkap Sandiaga Uno.
"Apalagi dari eskalasi di Rusia dan Ukraina, tentunya kebijakan kita agar kita terlindungi dari potensi-potensi gangguan siber ke depan bisa kita hindari dan kita mitigasi," pungkasnya.
Advertisement