Sukses

Aplikasi VirtuoStroke Bawa Mahasiswa UI Jadi Finalis Kompetisi Imagine Cup 2022 Microsoft

Aplikasi VirtuoStroke berawal dari banyak kendala yang dihadapi dalam penanganan penyakit stroke, khususnya pada negara-negara berkembang seperti Indonesia

Liputan6.com, Jakarta Aplikasi VirtuoStroke rancangan tiga mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia (Fasilkom UI) menjadi finalis kompetisi yang diselenggarakan oleh Microsoft.

VirtuoStroke sendiri dirancang oleh Shafira Ayu Maharani, Zafira Binta, dan Muhammad Danial Yusra (mahasiswa Fasilkom UI, yang melanjutkan studinya ke Tokyo Institute of Technology/Tokyo Tech).

Aplikasi ini mengantarkan ketiganya, yang tergabung dalam Tim Makara Tech, menjadi finalis kompetisi teknologi yang digelar Microsoft, Imagine Cup 2022. Mereka masuk ke 16 besar untuk region Asia.

Melalui keterangan persnya, ditulis Minggu (10/4/2022), Shafira, mewakili Tim Makara Tech mengatakan, ide dari aplikasi yang mereka kembangkan berasal dari berbagai kendala yang dihadapi dalam penanganan stroke.

"Inovasi VirtuoStroke berawal dari banyak kendala yang dihadapi dalam penanganan penyakit stroke, khususnya pada negara-negara berkembang seperti Indonesia," kata Shafira.

Dia mengungkapkan, beberapa kendala yang dihadapi dalam rehabilitas stroke di antaranya seperti biaya pengobatan yang mahal, kurangnya aksesibilitas, kurangnya motivasi pasien, dan ketakutan akibat COVID-19.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 5 halaman

Aplikasi Berbasis Smartphone

Untuk itu, Makara Tech mengusulkan VirtuoStroke sebagai sebuah aplikasi berbasis smartphone yang membawa rehabilitasi stroke dari rumah sakit ke dalam sebuah solusi yang terjangkau dari rumah.

Aplikasi VirtuoStroke ini menwarkan tiga fitur utama yang dapat membantu pasien mendapatkan rencana rehabilitasi stroke yang baik. Fitur pertama adalah permainan yang dapat melatih gerakan (motion controlled games).

Lalu, terdapat fitur kedua berupa aplikasi menyajikan data yang dapat melacak kemajuan rehabilitasi. Terakhir, fitur ketiga adalah memberikan kemudahan bagi pasien untuk konsultasi dengan dokter jarak jauh.

Prestasi ini juga mendapatkan apresiasi dari Dekan Fasilkom UI, Dr. Petrus Mursanto. Ia juga mengucapkan terima kasih atas pencapaian internasional yang diraih para mahasiswa, serta pembimbingnya.

"Tujuan utama adalah menciptakan produk yang bermanfaat bagi masyarakat luas," kata Petrus. "Bahwa produk tersebut menjadi finalis kompetisi, itu adalah sebuah bentuk apresiasi dari manfaat yang dihasilkan."

3 dari 5 halaman

Para Mentor

Tim Makara Tech dibimbing oleh tim mentor yaitu, dosen dan peneliti dalam bidang rekayasa perangkat lunak dan teknologi informasi Fasilkom UI.

Para pembimbing itu adalah Betty Purwandari, Ph.D., dan dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi yang juga alumni Fakultas Kedokteran UI program studi rehabilitasi medik, dr. Rifqi Averrouza Hasbiandra, Sp.KFR,.

Sebagai 2022 Imagine Cup World Finalists, Makara Tech mempresentasikan rancangan aplikasinya di hadapan para juri. Presentasi ini dinilai berdasarkan penggunaan teknologi dan inovasinya, aksesibilitas dan inklusi, serta daya jual sebagai ide bisnis.

Dari puluhan ribu siswa mewakili, lebih dari 160 negara yang mendaftar kompetisi Imagine Cup 2022, dengan 48 tim melaju ke final dunia.

Para finalis berkesempatan untuk memamerkan inovasi teknologi orisinal mereka kepada para juri melalui pitch 3 menit dan sesi tanya jawab.

4 dari 5 halaman

Imagine Cup

Setiap solusi menangani masalah lokal atau global dalam kategori persaingannya, Bumi, Pendidikan, Perawatan Kesehatan, atau Gaya Hidup.

Solusi ini dinilai berdasarkan penggunaan teknologi Azure, aksesibilitas dan inklusi, daya jual sebagai ide bisnis, dan potensinya untuk membuat dampak.

Imagine Cup sendiri dikenal sebagai "Olimpiade Teknologi." Kompetisi ini menjadi salah satu kompetisi paling bergengsi di dunia, dalam bidang teknologi dan perancangan perangkat lunak.

Imagine Cup diselenggarakan dengan tujuan agar mahasiswa berbakat dari seluruh dunia dapat mengaplikasikan imajinasinya.

Selain itu, agar mereka memiliki ruang untuk menunjukkan solusi teknologi inovatif yang diciptakan untuk menjawab tantangan-tangangan terbesar di dunia.

(Dio/Isk)

5 dari 5 halaman

Infografis 5 Cara Cegah Covid-19 Saat Berolahraga di Gym